Liputan6.com, Jakarta Hari Kusta Sedunia yang tahun ini jatuh pada 31 Januari 2016 mengajak peran serta masyarakat, terutama keluarga berperan aktif dalam menemukan kasus kusta di sekitar mereka. Semakin cepat pasien kusta mendapatkan pengobatan, mereka bisa sembuh total tanpa cacat.
"Ubah mindset kita bahwa tak cuma petugas kesehatan yang bisa menemukan kasus, tapi juga masyarakat terutama keluarga. Apalagi dengan kondisi petugas kesehatan yang sedikit, peran serta masyarakat menemukan kasus kusta dini sangat penting," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes RI, Wiendra Waworuntu.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, ketika masyarakat atau anggota keluarga menemukan bercak putih pada orang di sekitarnya bisa meminta untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Karena pada pada pasien kusta tahap awal biasanya tidak merasa terganggu karena gejalanya hanya berupa bercak kulit seperti panu (bercak putih) atau kurap (bercak kemerahan).
"Jika pasien kusta sudah mendapatkan pengobatan, dia tidak akan menularkan penyakitnya. Konsumsi obat teratur dan lengkap pun membuatnya sembuh tanpa kecacatan" tutur dokter Wiendra dalam temu media peringatan Hari Kusta Sedunia di Kemenkes ditulis Senin (1/2/2016).
Di Indonesia, saat ini masih ada 13 provinsi yang belum mencapai eliminasi kusta dengan angka kasus terdaftar lebih dari satu orang per 10.000 penduduk. Provinsi tersebut di antaranya Aceh, Jawa Timur, serta provinsi -provinsi yang terdapat di Indonesia bagian Timur. Menurut data Kemenkes pada 2015, ada sekitar 16.000 pasien kusta.