Alasan 'Ajaib' Karyawan Terlambat ke Kantor

Ada berbagai alasan mengapa seorang karyawan terlambat datang ke kantor. Ada yang masuk akal, ada pula yang sedikit 'ajaib'. Apa saja?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 01 Feb 2016, 10:20 WIB
Ilustrasi keterlambatan janji. (Sumber monster.com)

Liputan6.com, Chicago - Tiba tepat waktu di tempat kerja terkadang merupakan suatu perjuangan. Ada saja hal di luar dugaan yang terjadi ketika sedang menjalani rutinitas pagi kerja kita dan tidak selalu terkait dengan lalu lintas.

Dikutip dari terbitan pers laman pencari kerja CareerBuilder pada Senin (1/2/2016), sejumlah alasan yang disebutkan --untuk konteks di AS -- misalnya urusan dengan pihak keamanan Homeland Security, krim Vaseline, dan kadal.

Ketika ditanya seberapa sering seseorang terlambat, sekitar 25% penjawab survei mengakui melakukannya setidaknya 1 kali dalam sebulan dan 13% mengatakan keterlambatan merupakan kejadian mingguan buat mereka.

Survei nasional di AS oleh lembaga Harris Poll ini diikuti oleh lebih dari 2.500 manajer dan SDM (sebanyak 2.300 orang dari lembaga swasta) dan lebih dari 3.200 pegawai dari berbagai industri, antara 4 November 2015 hingga 1 Desember 2015.

Bukan sekedar menyalahkan keadaan lalu lintas ataupun masalah kendaraan umum, sejumlah pegawai menjadi semakin ‘kreatif’ dalam membenarkan keadaan mereka.

Berikut ini adalah sejumlah alasan keterlambatan yang mencengangkan:

  1. Saya terpikir untuk berhenti hari ini, tapi memudian batal, jadi saya datang terlambat.
  2. Rambut saya terbakar karena mesin pengeringnya.
  3. Saya ditahan oleh pihak Homeland Security.
  4. Saya harus mengejar sapi saya dulu di ladang.
  5. Seekor beruang hitam memasuki parkiran mobil saya dan tidur di atas kap mesin.
  6. Kadal peliharaan saya harus menjalani pembedahan darurat pagi hari dan mati sewaktu dibedah. Saya berduka sambil memikirkan apakah membiarkan bangkainya dibuang oleh dokter hewan atau membawanya ke tempat kerja.
  7. Ada salju baru turun di gunung, saya harus main ski dulu.
  8. Ada pembukaan besar-besaran sebuah toko dan saya ingin mendatangi ‘sale’ hari pembukaan.
  9. Saya harus menyelesaikan menonton film “My Name is Earl.”
  10. Semua pakaian saya dicuri.
  11. Saya bingung dengan perubahan waktu dan tidak mengerti apakah ini sedang “spring forward” atau “fall back”. Pada musim semi dan musim gugur, waktu di AS dimajukan atau dimundurkan 1 jam untuk menyesuaikan dengan panjangnya curah matahari.
  12. Sebuah truk berisi produk Vaseline terbalik di jalan layang dan kendaraan-kendaraan pun tergelincir.

Sebetulnya dalih mungkin tidak diperlukan lagi, karena banyak organisasi bergerak menuju jadwal yang lebih luwes. Kira-kira 2 di antara 3 tempat kerja (67%) dan pegawai (66%) meyakini bahwa konsep “kerja dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00” merupakan praktik usang.

Namun demikian, lebih dari setengah (51%) tempat kerja mengharapkan pegawai datang tepat waktu dan sekitar 41% pernah memecat seseorang karena terlambat.

Sejumlah tempat kerja lebih ramah dibandingkan yang lainnya. Sekitar sepertiga (33%) mengatakan mereka tidak bermasalah dengan keterlambatan sesekali, selama hal itu tidak menjadi terpola.

Sekitar 16% mengatakan bahwa para pegawai tidak perlu tepat waktu asalkan pekerjaan mereka tetap tuntas. Bukan hanya itu, sekitar 62% pegawai yang datang terlambat mengatakan mereka pulang lebih larut untuk mengganti keterlambatannya.

Secara umum, yang paling dipersalahkan sebagai penyebab keterlambatan adalah lalu lintas (53%), ketiduran (33%), cuaca buruk (28%), kekurangan tidur (23%), dan keperluan membawa anak ke tempat penitipan atau sekolah (15%).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya