Liputan6.com, Jakarta Sebuah seminar seks terbesar di Inggris mengundang beberapa nama bintang dewasa juga pakar seks untuk membahas topik seks yang berjudul "Cumming without cumming", pada 10 Desember 2015.
Dikutip dari laman Ask Men, Senin (01/02/2016) para ahli juga berkumpul untuk membahas kondisi pria yang dapat mencapai orgasme tanpa ejakulasi.
Para pakar mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi pada pria, dan hal ini terjadi pada sebuah praktik seks kuno yang disebut dengan Tantric Sex atau Seks Tantra. Teknik seks ini termasuk dalam ilmu sensualitas spiritual menggunakan energi fokus dan kesadaran.
Baca Juga
Advertisement
Drew Lawson seksolog terkemuka menerangkan bagaimana pria dapat orgasme tanpa ejakulasi terlebih dahulu:
1. Ciptakan kondisi rileks
Membangun energi positif dengan menciptakan rasa rileks saat bercinta dapat menciptakan ejakulasi. Lawson menjelaskan, "Kebanyakan pria yang saya temui dalam pekerjaan saya mengalami kebiasaan buruk. Mereka melakukan hal berulang selama masturbasi dengan mengulangi gerakan yang sama saat berhubungan seks," ujarnya dalam seminar.
Ia menambahkan, gerakan yang sama seringkali terjadi dengan menegangkan tubuh, bokong, kaki, dan rahang. Untuk mengatasi hal tersebut, Lawson menyarankan untuk menciptakan gerakan yang santai tanpa harus menegangkan bagian tubuh para pria. Merasakan nafas yang beraturan dan juga menikmati suara di sekitar mampu membuat tubuh merasakan rileks sehingga tubuh dan otot membuka ulang sistem sarafnya.
2. Latihan fisik teratur
Sebelum para pria mampu memisahkan orgasme dari ejakulasi, Lawson menerangkan, pria juga harus mampu membuat otot mereka berkontraksi sehingga menghasilkan orgasme kering. "Memiliki otot yang sehat, sangat baik dan penting untuk mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi. Dengan melakukan latihan kegel dan otot mampu membantu kondisi tersebut," ujar Lawson.
3. Tetap fokus
Lawson mengatakan jika orgasme sudah mulai dirasakan pria, kuncinya ialah tetap fokus mengambil napas sedalam mungkin dari bagian perut.
"Terkadang para pria mendapatkan ejakulasi retrograde ketika cairan diserap kembali ke dalam kandung kemih," jelasnya.
Lawson juga menerangkan bahwa keadaan tersebut tidak berbahaya, namun tak terlalu ideal juga.