Liputan6.com, Jakarta - Ayah Wayan Mirna, Edi Darmawan Salihin menilai hanya ada 2 pihak yang kemungkinan membunuh putri kesayangannya di Kafe Olivier pada 9 Januari 2016 lalu. Mirna tewas usai menyeruput kopi Vietnam di Mal Grand Indonesia, Jakarta, tersebut.
"Kalau enggak tukang kopi, ya dia (Jessica) kan," kata Edi saat mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Edi menegaskan pihaknya tak akan berdamai dengan tersangka penebar sianida. Jessica dianggapnya sudah berbohong dari awal. Jika Jessica mengaku perbuatannya sejak diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, pihaknya akan sedikit lega kendati itu tak akan mengembalikan Mirna ke keluarga.
"Sebenarnya Jessica terus terang aja sama saya. Kenapa ia bunuh, salah anak saya apa? Mungkin saya bisa pertimbangkan. Saya dari awal sudah bilang, kenapa ia berbohong?" ujar dia.
Kebohongan ini membuat Edi kesal hingga enggan menanggapi ajakan komunikasi engan Jessica atau keluarganya. "Weis, Moh aku, moh! Enggak mau ah, kalau udah gini mau apa lagi?" ujar dia dengan nada tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Tak sampai di situ, Edi bahkan menyatakan 'perang' kepada Jessica dan keluarganya. Ia enggan berkomunikasi dengan mereka.
"Saya enggak kenal, enggak pernah mau kenal lagi. Mereka kan enggak berkomunikasi, kayak sudah musuh saja sama kita," jelas Edi.
Meski mengutuk pembunuh anaknya, Edi tak ambil pusing hukuman apa yang pantas bagi pembunuh anaknya itu. Baginya, yang terpenting si pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
"Hukumannya tergantung pak hakim dan pak jaksa saja, saya serahkan semua pada Allah. Allah maha besar, sekarang saja sudah terlihat," ucap Edi.
Edi menyambangi Mapolda Metro Jaya guna menjalani pemeriksaan terkait kematian anaknya Mirna yang tewas usai menyeruput kopi Vietnam di sebuah mal di Jakarta Pusat.