Kisah Sukses Bos IKEA, Sang Miliarder yang Rendah Hati

Hingga saat ini ia mampu memiliki nilai kekayaan fantastis mencapai US$ 39,3 miliar dan menempati posisi orang terkaya dunia ke 10

oleh Vina A Muliana diperbarui 02 Feb 2016, 20:45 WIB
Hingga saat ini ia mampu memiliki nilai kekayaan fantastis mencapai US$ 39,3 miliar dan menempati posisi orang terkaya dunia ke 10

Liputan6.com, Jakarta - IngvarKamprad, pria berumur 89 tahun asal Swedia ini merupakan salah satu miliarder pemilik perusahaan ritel furnitur terbesar, IKEA.

Walaupun kini ia menjabat sebagai dewan penasehat di perusahaan yang ia dirikan tersebut, kisah perjalanan kesuksesannya cukup bisa membuat kita berdecak kagum.

Kampard telah mendedikasikan hidupnya untuk membangun perusahaan ritel furnitur ini selama lebih dari 70 tahun.

Hingga saat ini ia mampu memiliki nilai kekayaan fantastis mencapai US$ 39,3 miliar dan menempati posisi orang terkaya dunia ke-10 dalam daftar miliarder milik Forbes.

Mengutip Business Insider, Selasa (2/1/2016), Kampard mampu mencapai kesuksesan dengan terus menetapkan etos kerja pribadi dan profesional dalam setiap inovasi yang ia keluarkan.

Pria yang lahir di Swedia pada 1926 ini memang memiliki bakat bisnis sejak kecil. Saat usianya masih menginjak 5 tahun, ia sudah berjualan tiket pertandingan untuk mendapat pemasukan pribadi.

Menginjak usia 10 tahun, Kampard kecil memulai berjualan pernak-pernik musim libur kepada tetangga dekat rumahnya.

Foto dok. Liputan6.com

Di usia 17 tahun, Kampard mendapatkan uang dari Ayahnya sebagai hadiah karena mampu mendapat nilai bagus di sekolah. Ia pun menggunakan uang tersebut untuk mendirikan IKEA di tahun 1943. Ia tidak memperkenalkan bisnis yang ia jalani tersebut hingga usahanya menginjak usia 5 tahun.

Pada awalnya, Kampard hanya berjualan furnitur sederhana, seperti bingkai foto. Namun semakin lama, bisnisnya pun berkembang sangat signifikan. Nama IKEA sendiri ia ambil dari akronim namanya, Ingvar (I) Kampard (K) serta nama desa dan keluarga tempat ia dilahirkan, Elmtaryd (E) dan Agunnaryd (A).


Melebarkan sayap bisnis

Pada tahun 1956, Kampard melakukan inovasi dalam dunia perbelanjaan furnitur dengan memperkenalkan metode ‘flatpacking’. Metode ini memperbolehkan konsumen untuk membeli furnitur secara satuan sehingga mampu mendesain sendiri interior yang diinginkan.

Menurut penulis terkenal Malcolm Gladwell, Kampard merupakan manusia yang hebat. Ia mampu mengkombinasikan kesadaran, keterbukaan dan ketidaksukaan yang ia miliki sehingga mampu membuatnya innovator ulung seperti sekarang ini.

Kampard mulai memindahkan markas IKEA dari Swedia ke Denmark pada 1973. Namun perusahaannya kini sudah memiliki markas besar di Belanda.

Hingga saat ini IKEA telah memiliki 375 toko yang tersebar di 47 negara di dunia. Total aset Kampard pun mencapai US$ 3,6 miliar.

Selain bidang furnitur, Kampard juga melebarkan bisnisnya di dunia makanan dengan mendirikan IKEA Food Service. Tahun lalu, IKEA Food Service mampu menyumbang 1,7 miliar pendapatan.

Foto dok. Liputan6.com


Miliarder rendah hati

Selain dikenal sebagai pebisnis dan inovator ulung, Kampard juga merupakan sosok yang luar biasa. Walaupun memiliki aset kekayaan sangat banyak, Kampard dikenal masyarakat sebagai pribadi yang rendah hati.

Foto dok. Liputan6.com

Menurut laporan yang ada, ia tetap memilih untuk bepergian dengan pesawat kelas ekonomi, tinggal di hotel murah dan mengendarai mobil Volvo yang sama yang sudah ia miliki sejak 20 tahun yang lalu. (vna/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya