Liputan6.com, Palembang - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan intensif mengembangkan Kampung Arab 13 Ulu Palembang sebagai salah satu destinasi wisata sejarah andalan. Latar belakang sejarah yang unik menjadikannya layak sebagai salah satu destinasi Kota Pempek itu.
Ketua RT 24 Kampung Arab, Muhammad, mengatakan pemerintah sudah lama menggaungkan Kampung Arab sebagai destinasi wisata sejarah dan agama. Awalnya, Balai Penelitian dan Pembangunan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel hendak menjadikan kampung itu sebagai Kampung Santri.
"Namun, sebulan ini juga disampaikan Kampung Arab akan dijadikan Kampung Pariwisata oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel," ujar Muhammad kepada Liputan6.com saat berkunjung ke Kampung Arab, Senin 1 Februari 2016.
Baca Juga
Advertisement
Memasuki lorong di Jalan KH Azhari Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, para pengunjung langsung disuguhi pemandangan bangunan bersejarah yang berusia 2 abad. Kendati dihuni seluruh warga keturunan Arab, bangunan tempat tinggal warga justru sangat kental dengan budaya Palembang.
Hunian penduduk setempat didominasi rumah limas -rumah panggung khas Palembang. Kayu menjadi material utama rumah tersebut. Ditaksir usia kayu itu sudah mencapai ratusan tahun.
Namun, bangunan limas tidak hanya digunakan sebagai hunian warga. Bangunan itu ternyata juga difungsikan sebagai madrasah dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) setelah ditinggalkan salah seorang warga yang pindah ke kawasan 16 Ulu.
"Rumah di sini asalnya dari nenek moyang kami sekitar 300 tahunan yang lalu. Salah satu pendirinya yaitu Abdul Rahman Bin Muhammad Al-Munawar," ucap Muhammad.
9 Generasi
Muhammad menuturkan, Kampung Arab juga dikenal dengan nama Kampung Al Munawar. Sebutan itu disematkan karena suku Al Munawarlah yang menjadi cikal bakal penduduk kampung tersebut.
Muhammad menyebutkan terdapat 75 kepala keluarga mendiami Kampung Arab. Mereka semua merupakan keluarga besar dari daerah Yaman, Arab Saudi.
Kini, penduduk Kampung Arab sudah mencapai generasi ke-9. Di antara mereka ada sosok yang paling menonjol. Muhammad Al Munawar namanya. Ia terkenal karena usianya sudah lebih dari 100 tahun. Kakek 2 cucu itu merupakan keturunan ke-6 dari suku Al Munawar yang mendiami Kampung Arab.
Muhammad menyatakan kebanyakan perempuan Kampung Arab memilih menjadi ibu rumah tangga, walau ada sebagian yang berkarir. Salah satunya menjadi dosen.
Sedangkan, 80% laki-lakinya menggeluti perdagangan. Dengan adanya program Kampung Wisata, ia berharap bisa semakin meningkatkan perekonomian warga.
"Warga di sini sangat merespon program tersebut (Kampung Wisata), apalagi bisa meningkatkan perekonomian warga. Kita terbantu juga dengan program ini karena bisa memperbaiki jalan dan sarana yang rusak serta perawatan rumah-rumah peninggalan nenek moyang kita," ujar Muhammad.
Jika Kampung Wisata benar terlaksana, warga Kampung Arab akan menyajikan makanan khas Arab yang menjadi ciri khas mereka. Lalu, ada salah satu rumah khusus untuk pameran sulam khas Arab dan lainnya.
Advertisement