Liputan6.com, Queensland - Sejumlah sekolah di Queensland, Sydney dan Canberra, Australia menerima ancaman bom. Para penghuninya -- karyawan, siswa dan guru -- lantas buru-buru dievakuasi.
Ancaman bom ini terjadi setelah sejumlah sekolah di Sydney dan Melbourne menerima pesan serupa sebelumnya.
"Kami menanggapi berbagai ancaman, mirip dengan apa yang terjadi di Sydney dan Melbourne," kata juru bicara Polisi Queensland mengatakan News.com.au yang dikutip Selasa (2/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Juru bicara itu mengatakan penelepon menyebutkan ada bom. Ia juga tak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk seberapa luas ancaman tersebut.
"Pada saat yang sama, 9 sekolah di Sydney mengevakuasi penghuninya," lapor Nine News.
Courier Mail melaporkan, Bounty Boulevard State School di North Lakes juga termasuk salah satu sekolah di Brisbane yang menerima ancaman dan melakukan tindakan evakuasi. Sementara 1 lainnya di Townsville juga dilaporkan dalam proses sterilisasi.
Sejumlah sekolah di Canberra juga dievakuasi atas ancaman serupa. Namun pihak sekolah telah mengembalikan murid-murid ke dalam kelas.
Dalam sebuah pernyataan, Polisi New South Wales (NSW) mengatakan ancaman itu merupakan panggilan tipuan yang dirancang untuk menganggu dan menarik perhatian media.
"Tidak ada bukti ini apa pun selain hoax yang dirancang menyebabkan gangguan yang tidak perlu dan ketidaknyamanan. Ancaman muncul datang dari luar negeri dengan tidak ada bukti kredibel mereka bisa melakukan serangan di sini," ucap salah satu polisi.
Sejauh ini, motif ancaman tersebut masih misterius tapi sedang diselidiki oleh State Crime Command’s Fraud and Cybercrime Unit.