Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) meluncurkan bus sekolah khusus pelajar penyandang disabilitas. Bus khusus ini baru pertama kali diberikan kepada mereka yang berkekurangan yang hendak belajar di sekolah.
"Program pelayanan bus sekolah ini kita launching, khusus untuk siswa disabilitas. Karena kami tidak hanya melayani siswa-siswi sekolah umum, tapi kami ingin tingkatkan pelayanan bagi anak-anak disabilitas di panti asuhan," ujar Kepala UPAS Mohammad Insaf saat launching di Panti Sosial Bina Netra Cahaya Bathin, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/2/2016).
Bus sekolah ini akan melayani rute dari Panti Sosial Bina Netra ke Sekolah Luar Biasa Negeri 07, Cipinang, Jakarta Timur. Bus ini akan mengantar pergi-pulang para pelajar penyandang disabilitas.
Bus khusus ini sudah siap sejak pukul 05.30 WIB di Panti Sosial Bina Netra untuk kemudian beroperasi sampai pukul 07.30 WIB mengantar ke sekolah. Kemudian kembali beroperasi pukul 11.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB guna membawa pulang anak-anak dari sekolah.
Baca Juga
Advertisement
Insaf mengatakan, kapasitas bus ini berjumlah 24 tempat duduk. Sementara jumlah siswa-siswi di Panti Sosial ini ada 22 anak. Sehingga, semua siswa-siswi dipastikan akan duduk di bangku masing-masing.
"Jadi tidak ada yang berdiri. Satu siswa satu bangku," ucap Insaf.
Soal pelayanan dalam bus, Insaf mengatakan, tentunya akan berbeda dengan bus sekolah reguler. Misalnya, sang sopir sudah diperintahkan untuk mengendarai dengan sangat hati-hati. Selain itu, sopir juga akan dibantu oleh seorang pembantu sopir.
"Sopir dan pembantu sopir akan membantu mereka naik dan turun ke dalam bus. Membantu mereka duduk rapi. Sopir sudah saya suruh membawanya hati-hati," ucap dia.
Ke depan, Insaf menambahkan, terbuka kemungkinan akan ada penambahan bus serupa terhadap panti sosial atau panti asuhan lain yang ada di Jakarta. Pihaknya akan terlebih dulu melakukan survei terhadap panti-panti tersebut. Terutama untuk mengetahui kebutuhan masing-masing panti.
"Kita lihat rutenya juga bagaimana. Kebutuhannya berapa siswa. Setelah kita survei, baru kita adakan lagi," ucap Insaf.
Kayla (8) mengaku senang dengan program ini. Menurut dia, dengan bus khusus ini membantu para siswa-siswi disabilitas berangkat dan pulang sekolah.
"Senang. Jadi bisa berangkat dan pulang sekolah bareng-bareng. Bisnya juga adem, ada AC-nya," ujar siswi kelas 1 SLBN 07 Cipinang ini.
Bus sekolah ini sejatinya sudah mulai beroperasi sejak Rabu 27 Januari 2016 lalu. Karena berlabel khusus, maka bus ini tidak akan mengangkut siswa-siswi umum.
Menurut Kartika (19), pembantu sopir, dirinya memberi pelayanan berbeda kepada pelajar disabilitas ini. Kartika mengakui, para pelajar ini lebih mudah diatur ketimbang siswa-siswi normal lainnya.
"Kalau yang disabilitas ini enak, mudah diatur. Kita minta untuk jangan berisik, mereka tidak berisik. Kalau siswa normal lain kan kita bilang jangan berisik, mereka tetap berisik," ucap Kartika.