Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kunjungan petani bawang merah di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat. Mereka mengadukan nasib harga bawang yang mahal namun para petani tidak mendapatkan keuntungan.
"Harga bawang dari petani Rp 8.000 namun di pasar harganya menjadi Rp 40.000. Harganya naik, tapi kami, petani tidak menikmati itu," ujar perwakilan petani bawang merah Umar Jahidin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Umar menyatakan, sangat disayangkan Indonesia memiliki lahan yang cukup luas, masih mengimpor bawang. Padahal, sudah ada larangan untuk impor.
"Kebutuhan bawang pada tahun 2015 lalu, kami para petani bawang hanya bisa memenuhi 65% saja dari total kebutuhan sekitar 1,6 juta ton," ucap Umar.
Kebutuhan bawang tahun 2016 ini, kata Umar, mencapai 1,9 juta ton. Oleh karena itu, tahun ini para petani bawang akan memperluas wilayah penanaman bawang.
"Tahun ini kita tanam sebanyak-banyaknya. Jika melihat wilayah perluasan penanaman bawang, kita tidak akan impor lagi," ujar Umar.
Baca Juga
Advertisement
Zulkifli Hasan menyatakan, pihaknya juga bertanya-tanya kenapa harga bawang saat masuk ke pasar bisa jauh berbeda dari yang dijual para petani.
"Ini pasti ada peran tengkulak di belakangnya, kita harus cari tahu," ucap Zulkifli.
"Tingginya harga komoditas tersebut (bawang merah) bukan ditentukan oleh petani. Namun oleh perantara, calo, atau tengkulak," kata dia.
Seharusnya, lanjut Zulkifli, di sinilah peran pemerintah untuk mengambil alih dan membantu para petani. Dulu ada resi gudang yang artinya saat panen bawang, pemerintah terlebih dahulu membeli untuk disimpan saat kelangkaan terjadi nanti.
"Semestinya pemerintah hadir dalam soal tata niaga pertanian dan peternakan. Tata niaga yang buruk itulah yang membuat harga melambung. Saya harap pemerintah memotong rantai-rantai perdagangan yang panjang sehingga menguntungkan petani," kata Zulkifli.
Dia mendukung keinginan para petani yang ingin memperluas wilayah penanaman bawang merah di Indonesia.
Dan soal penambahan modal para petani, pria yang juga ketua umum PAN ini mengaku siap membantu. "Saya siap bantu bicara dengan direktur BRI agar dapat memberikan bantuan pinjaman kepada para petani bawang," pungkas Zulkifli.