Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang mengetahui penyakit multiple sclerosis (MS). Ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang pada selabung saraf (myelin) di otak dan medula spinalis seperti diungkapkan dokter spesialis saraf FKUI-RSCM, Riwanti Estiasari.
"Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari kuman penyakit menjadi lebih aktif dan menyerang sel saraf," terang dokter Riwanti di FKUI, Jakarta seperti ditulis Rabu (3/2/2015).
Orang yang terkena penyakit ini memang jarang. Dalam 1,5 tahun tercatat ada 14 pasien MS di RSCM.
Uniknya penyakit ini amat sulit didiagnosis. Menurut dokter yang sempat mempelajari MS jangka pendek di Jepang ini, gejala pada setiap pasien amat bervariasi. Ada yang merasa kelelahan, keseimbangan terganggu, tiba-tiba lumpuh tapi esok harinya bisa berjalan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dokter Riwanti, ada tiga tipe multiple sclerosis yakni:
1. Relapsing - Remitting MS (MS hilang-timbul/kambuhan)
Pada MS jenis ini terjadi beberapa kali kekambuhan (serangan) tidak terduga. Serangan berlangsung dalam waktu bervariasi dan dapat pulih secara parsial atau total.
Jenis ini dapat bersifat 'tidak aktif' selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
2. Secondary progressive MS
Bagi beberapa orang yang awalnya mengalami MS hilang-timbul dalam perjalanan penyakitnya ada bentuk perkembangan lebih lanjut yang mengarah pada ketidakmampuan bersifat progresif dan seringkali disertai kekambuhan terus-menerus.
3. Primary progressive MS
MS jenis ini ditandai dengan tidak adanya serangan yang parah tetapi ada serangan kecil-kecil dengan gejala yang terus memburuk secara nyata. Terjadi satu akumulasi perburukan dan ketidakmampuan yang dapat membawa pasien pada tingkat/titik yang semakin rendah atau terus berlanjut hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.