Apkomindo: Penjualan Komputer Akan Naik Lagi di 2016

Meski dua tahun terakhir penjualan komputer turun 34 persen, Apkomindo mengestimasi penjualan komputer akan naik hingga 15 persen tahun ini

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Feb 2016, 19:11 WIB
Ketua Apkomindo, Soegiharto Santoso (Liputan6.com/Denny Mahardy)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar komputer memang lesu dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), penjualan komputer turun hingga 34 persen dalam dua terakhir. Berbeda dengan penjualan smartphone yang justru naik pesat hingga 59 persen.

Kendati demikian, pihaknya mengaku optimistis penjualan komputer akan melesat kembali di tahun ini. Ketua Umum Apkomindo Soegiharto Santoso, memperkirakan penjualan komputer di tahun ini naik 10-15 persen. Sayangnya, Apkomindo belum memiliki estimasi nilai penjualannya.

"Kami yakin demikian karena masa belanja pemerintah telah dimulai. Kedua, kurs rupiah terhadap dolar sudah mulai stabil di 2016. Dengan dua indikator itu, kami percaya penjualan komputer akan tumbuh," ujarnya ditemui usai konferensi pers pameran Mega Bazaar 2016 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Meski tidak sepesat penjualan smartphone, lanjutnyakomputer masih tetap akan laku. Hal ini demikian karena semua bidang masih membutuhkan komputer untuk aktivitas pekerjaan.

"Kalau ponsel kan semua orang menggunakannya seperti biasa, sedangkan para pekerja akan tetap pakai komputer. Sebenarnya, sejak Desember bisnis kompiter sudah mulai naik," kata Hoky, sapaan akrab Soegiharto.

Apkomindo yang menggandeng Kemenkominfo dalam penyelenggaraan pameran Mega Bazaar 2016 meyakini kehadiran pameran ini dapat meningkatkan penjualan komputer di tanah air.

Saat ini, untuk meningkatkan pertumbuhan komputer di dalam negeri, Apkomindo mendukung pemerintah dalam menerapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bagi produk-produk telekomunikasi dan teknologi yang masuk ke Indonesia.

"Kami ingin TKDN terus digunakan supaya industri dalam negeri tidak tergerus. Selain itu, kami juga mengharapkan pemerintah konsisten menerapkan TKDN antara 10-30 persen," katanya.

Pemberlakuan TKDN, kata Hoky, pada waktunya akan mempercepat alih teknologi bagi tenaga-tenaga dalam negeri.

"Pemberlakukan TKDN akan mendorong vendor yang ingin masuk ke Indonesia untuk terus berinvestasi. Dengan begitu, tenaga ahli di sini nanti lama-lama bisa membuat sendiri. (Pelaksanaan TKDN) harus didorong terus terutama pada aplikasinya dan kontennya." Tutupnya.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya