Liputan6.com, New York - Indeks Dow dan S & P 500 berbalik arah menjadi lebih kuat pada penutupan perdagangan di bursa Amerika Serikat (AS) pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).
Melansir laman Reuters, indeks Dow menguat 1 persen dipicu lonjakan saham energi yang diakibatkan kenaikan harga minyak.
Indeks saham keuangan pada S & P turun 0,01 persen saat indeks energi naik 3 persen. Indeks berubah setelah harga minyak mentah naik 8 persen pada hari ini.
Indeks Dow Jones industrial naik 180,76 poin atau 1,12 persen menjadi 16.334,3 poin. Sedangkan indeks Standard & Poor 500 bertambah 9,49 poin atau 0,5 persen ke posisi 1.912,52 poin dan indeks Nasdaq Composite susut 8.70 poin atau 0,19 persen menjadi 4.508,25 poin.
Baca Juga
Advertisement
"Hal yang paling mengejutkan saya saat ini adalah perputaran tiba-tiba atau terdorongnya kembali harga minyak. Tentu saja itu membawa dampak kepada saham energi," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville , Virginia.
Harga Minyak naik setelah investor mengambil keuntungan dari penurunan harga sebelumnya dan pelemahan dolar AS.
Pasar saham sempat jatuh setelah data AS menunjukkan sektor jasa ekonomi berkembang pada tingkat yang lebih lambat dari yang diperkirakan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa kelemahan di bidang manufaktur menyebar ke area lain dari perekonomian.
Di sisi lain, komentar Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan kesediaan produsen utama untuk memenuhi pasokan jika ada konsensus di antara OPEC dan non-anggota OPEC, turut menghidupkan kembali harapan kesepakatan untuk memangkas output dan mendorong harga naik.(Nrm/Zul)