Akun Twitter Nyentrik Polisi India yang Jadi Sorotan

Kepolisian di Mumbai berupaya agar lebih dekat dengan warganya melalui media sosial

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Feb 2016, 16:45 WIB
Kepolisian di Mumbai berupaya agar lebih dekat dengan warganya melalui media sosial. (BBC)

Liputan6.com, Mumbai - Ada hal tak biasa terjadi dengan polisi di Mumbai, India. Mereka memiliki akun mikroblogging Twitter yang nyentrik, berbeda dari pihak berwenang pada umumnya -- yang serius dan tak banyak dikomentari. 

Akun Twitter polisi di salah satu bagian barat Negeri Bollywood, @MumbaiPolice yang diluncurkan pada Desember 2015 lalu itu kemudian menjadi sorotan karena kicauannya yang lucu.

Ahmed Javed yang pensiun sebagai Komisioner Polisi India di Mumbai pekan lalu, mengatakan kepada BBC bahwa tweet jenaka tersebut dilakukan dengan sadar.

"Kami memutuskan untuk memberikan humor karena diminati (oleh pengguna). Kami juga ingin menyasar banyak orang, terutama anak muda," kata Jave seperti dikutip dari BBC, Kamis (4/2/2016).

Javed mengatakan, dia ingin kepolisian lebih dekat dengan warganya. Tetapi dia menyadari bahwa kicauan yang kaku akan gagal merebut perhatian anak muda.

Berkat langkah terbaru ini, Javed mengatakan polisi sudah berhasil merangkul warga di Twitter.

"Kami ingin orang-orang terlibat, ada tanggapan lucu di postingan kami. Kami ingin mengambil pelajaran serius dan mengemasnya sedemikian rupa, agar bisa diterima orang-orang awam. Ini adalah hasil akhir yang kami pikirkan," tutur Javed.

Akun ini telah mengunggah kicauan terkait berbagai isu, tetapi kampanye mereka melawan narkoba adalah hal yang paling banyak diminati. Javed mengatakan konten akun Twitter mereka berasal dari sebuah tim gabungan yang terdiri dari sejumlah polisi dan konsultan eksternal.

"Kami berdebat dan berdiskusi tentang kalimatnya sebelum diunggah. Kami juga berdiskusi bagaimana membangun kampanye spesifik seperti tagar #HindariNarkoba dan #IkutiAturandiJalan," katanya.

Selain itu mereka juga mengkampanyekan peringatan atas kekerasan terhadap kaum wanita dan cyber crime.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya