Liputan6.com, Jakarta Hari Kanker Sedunia jatuh pada hari ini, Kamis (4/2/2016). Guna memperingati hari itu Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Solo dan dokter RS Moewardi kampanye tentang bahaya kanker. Mereka membagikan leaflet dan brosur tentang bahaya kanker di patung Gladag.
Pantauan Liputan6.com, sejumlah pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Solo serta dokter dari RS Moewardi Solo berkumpul di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (4/2/2016). Mereka memperingati World Cancer Day yang jatuh hari ini dengan melakukan aksi sosialisasi kepada pengguna jalan.
Sosialisasi tersebut dilakukan dengan membagikan leaflet dan brosur yang berisi informasi terkait pencegahan penyakit kanker. Untuk menarik perhatian warga yang sedang melintasi Jalan Slamet Riyadi, selain brosur juga disertakan bungkusan beraneka ragam snack kemasan yang dibagikan kepada pengguna jalan.
Baca Juga
Advertisement
Brosur itu berisi informasi penting mengenai tanda, resiko dan pencegahan dari penyakit kanker. Baik itu kanker serviks, kanker payudara, kanker paru dan kanker nasofaring. Selain itu ada juga tips. Semisal tips mencegah kanker lewat CERDIK. Artinya cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.
Ketua YKI Cabang Solo, dr Desy Mayasari mengatakan untuk memperingati World Cancer Day yang jatuh hari ini, Kamis (4/2/2016) maka pihaknya pun menggelar aksi sosialisasi pencehagan penyakit kanker kepada warga Solo. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan deteksi dini penyakit tersebut bisa diobati lebih awal.
"Kita ingin memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit kanker. Selain untuk pencegahan, penyakit kanker itu harus segera diobati dan carilah dokter yang tepat," kata dia disela-sela aksi sosialisasi, Kamis (4/2/2016).
Lebih lanjut dia mengungkapkan penyakit kanker yang memiliki tingkat kematian tertinggi di Indonesia yakni kanker serviks dan kanker payudara.
"Penyakit kanker serviks dan kanker payudara menduduki peringkat satu dan dua untuk kematian tertinggi di Indonesia. Kita sedang berusaha untuk menurunkan peningkatan resiko penyakit tersebut," harapnya.