Liputan6.com, Jakarta Warsito Purwo Taruno, ilmuwan yang namanya melejit berkat teknologi topi dan rompi antikanker angkat bicara mengenai kondisi pasien kanker yang datang padanya.
"Sekarang ada 3.200 pasien aktif yang datang ke klinik riset. Kita selalu sarankan mereka kalau ada masalah konsultasi dengan dokter. Tapi kebanyakan mereka yang datang sudah stadium akhir. Itu yang jadi masalah," kata pria kelahiran Karanganyar tersebut pada wartawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Warsito yang memegang paten atas Capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) ini memang sudah tidak bisa lagi menerima pasien sejak 27 Januari lalu. Hal ini didasarkan hasil peninjauan Kementerian Kesehatan yang menganggap penelitiannya masih perlu dikaji kembali.
Namun menanggapi hal tersebut, Warsito mengatakan tidak akan mundur untuk melakukan penelitian. Dia bahkan menyatakan untuk melanjutkan pengembangan teknologi yang bisa membantu orang banyak.
"Kami menyambut gembira, riset ini bisa dilanjutkan dan difasilitasi Kemenkes dan Kemenristek karena apa yang kami lakukan adalah teknologi pertama di dunia dan lahir di Indonesia," katanya.