Kemajuan Farmasi Kurangi Efek Samping Kemoterapi

Bayangan efek samping kemoterapi yang begitu buruk kerapkali membuat orangtua ragu membiarkan anaknya jalani hal tersebut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Feb 2016, 17:00 WIB
Pasien kanker yang melakukan kemoterapi dikatakan lebih mungkin untuk meninggal di rumah sakit, ketimbang meninggal dalam damai di rumahnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak orangtua yang amat ketakutan ketika buah hatinya menjalani kemoterapi guna membunuh sel-sel kanker di tubuhnya. Bayangan efek samping kemoterapi yang begitu buruk kerapkali membuat orangtua ragu membiarkan anaknya jalani hal tersebut.

Siapa yang mau anaknya yang masih kecil mengalami mual, muntah, diare, sariawan, rambut rontok, demam dan infeksi. Namun penting diketahui bahwa kini kemajuan bidang farmasi melesat pesat sehingga sudah ada obat yang mampu membantu mengurangi efek samping yang mengganggu. 

"Jangan bayangkan kemoterapi saat ini seperti zaman dulu. Kemajuan di bidang farmasi sudah dapat membantu mengurangi beberapa efek samping yang mengganggu," terang dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais Jakarta, Edi Setiawan Tehuteru di Alam Sutera, Rabu (3/2/2015).

Salah satu contohnya dengan kehadiran obat antimuntah yang mutakhir. Obat ini bisa mencegah anak alami muntah-muntah saat jalani kemoterapi.

"Saat ini pasien-pasien saya hampir tidak ada yang muntah karena kemoterapi," tutur dokter Edi lebih lanjut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya