PSSI Masih Dibekukan, Indonesia Makin Dikucilkan

Sanksi FIFA terhadap PSSI bisa memperburuk permasalahan sepak bola Indonesia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 04 Feb 2016, 22:10 WIB
Ketua Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar (tengah) menunjukkan surat dari FIFA berikut lembaran pernyataan sikap terkait belum tuntasnya kisruh persepakbolaan Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar mengeluarkan pernyataan resmi mengenai reformasi PSSI. Dia menyebut sanksi FIFA akibat intervensi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), bisa memperburuk permasalahan sepak bola Indonesia.

Baca Juga

  • Chelsea Frustrasi, Diego Costa Berulah Lagi
  • Disodori Kontrak Baru, Gaji Vardy Masih Seperlima Guardiola
  • Cuplikan Barcelona Gilas Valencia 7 Gol Tanpa Balas

Agum menjelaskan, pada 26 Februari 2016, FIFA bakal melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) di Zurich, Swiss. Selain mengagendakan pemilihan Presiden FIFA untuk menggantikan Sepp Blater, federasi sepak bola dunia itu juga menyoroti masalah di Indonesia.

Rencananya, Tim Ad Hoc bakal menjelaskan semua permasalahan sepak bola Indonesia dalam KLB tersebut. Agum akan terbang ke Zurich pada 23 Februari mendatang.

"Bila pembekuan PSSI tidak mengalami perubahan hingga Kongres FIFA, masalah ini akan disidang oleh Komite Eksekutif FIFA," ujar Agum di kediamannya yang terdapat di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Ketua Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar saat memberikan pernyataan sikap terkait belum tuntasnya kisruh persepakbolaan Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Agum berharap kemelut yang terjadi tidak terus berlarut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bila Komite Eksekutif FIFA telah ketuk palu karena Kemenpora masih membekukan PSSI, maka sepak bola Indonesia bakal mendapat sanksi lebih berat. "Sanksi paling minim satu tahun, bahkan bisa lebih. Bila terjadi, Indonesia semakin dikucilkan di sepak bola dunia," kata Agum.

Tidak hanya itu saja, Agum mengatakan, FIFA bisa saja tidak mengizinkan pemain Indonesia bermain di luar negeri bila Kemenpora masih membekukan PSSI.

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Pemain yang main di Jepang atau Malaysia bisa ditarik (tidak diizinkan bermain)," ujarnya.

5: Ketua Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar membacakan pernyataan sikap terkait belum tuntasnya kisruh persepakbolaan Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Agum berharap semua pihak mau menyelamatkan sepak bola Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithrians

Melihat buruknya kemungkinan sanksi yang bakal diterima Indonesia, dalam hal ini, PSSI, Agum berencana bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi untuk membahas masalah ini. Agum juga sudah mengirim surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Tim Ad Hoc meminta PSSI, pengelola liga, terutama pemerintah untuk segera menjalankan kompetisi dengan tatanan dan sistem yang benar, sesuai dengan Statuta FIFA, bukan dijalankan di luar koridor," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya