Liputan6.com, Jakarta - Persaingan untuk memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar mulai terasa. Sejumlah nama mulai bermunculan untuk menggantikan posisi Aburizal Bakrie alias Ical sebagai Ketum Golkar. Salah satu nama yang muncul adalah Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto.
Terkait hal ini, Setya menyerahkan sepenuhnya kepada kader yang mempunyai hak suara. Yaitu DPD Golkar tingkat I, Golkar tingkat II, serta ormas pendiri partai.
"Kita serahkan kepada DPD I dan DPD II, khususnya Pak Aburizal Bakrie. Saya sebagai kader Golkar. Saya hormat dan saya selalu membuat terbaik untuk masalah mengenai kepartaian," ujar Setya Novanto di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Meski begitu, dia mengatakan siap jika ditunjuk menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Mantan Ketua DPR itu menegaskan dirinya hanyalah petugas partai.
"Kalau memang dipercayakan, tentu semuanya ini dijalankan. Saya kan petugas partai. Jadi, apa pun yang ditugaskan, selalu siapkan yang terbaik," ungkap Setya.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya Setya, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham yang sempat malu-malu kini menyatakan siap maju dalam ajang perebutan kursi ketua umum Partai Golkar.
"Sebelumnya saya tidak katakan, karena saya masih Sekretaris Jenderal. Tidak etis. Tapi karena Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan Agung Laksono tidak maju, saya selaku Sekjen, etikanya menyatakan siap," ujar Idrus.
Adu Konsep
Dia pun mengajak semua calon ketua umum Partai Golkar untuk membuat konsep dalam membesarkan partai. Konsep tersebut nantinya dapat diadu dalam ajang pemilihan.
"Saya sudah katakan, maju adu konsep," ungkap Idrus.
Jika nanti terpilih, Idrus menegaskan akan segera mengambil langkah konkret agar Golkar dapat kembali bangkit.
Sejumlah nama disebut-sebut akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Selain dirinya, juga ada nama Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, Setya Novanto, Agus Gumiwang, Mahyudin, dan Indra Bambang Utoyo.
Kemudian muncul juga sosok lain seperti Airlangga Hartarto, Zainuddin Amali, Priyo Budi Santoso, Fadel Muhammad, Gusti Iskandar, serta Syahril Limpo.
Ical Goda Caketum
Suasana keharmonisan dan keakraban, diperlihatkan para kader Golkar pada Rapat Pengurus Harian DPP Partai Golkar. Rapat yang diadakan di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat itu dipimpin langsung Aburizal Bakrie alias Ical selaku ketua umum.
Duduk di sebelah kanannya Agung Laksono sebagai waketum, samping kirinya Sekjen Idrus Marham. Selain itu, Waketum Golkar lainnya, Syarif Tjitjip dan Theo L Sambuaga juga duduk mengapit keduanya.
Setya Novanto yang juga menjabat sebagai waketum pun turut hadir. Meskipun usai diperiksa dari Kejaksaan Agung, senyum terpancar dari politikus yang akrab disapa Setnov itu, saat menyalami satu per satu kader partai berlambang pohon beringin.
Saat Ical membuka jalannya rapat tersebut, matanya tampak tertuju ke sisi kirinya. Dia pun melihat sosok politikus senior Golkar, Indra Bambang Utoyo. Ical pun kemudian menggodanya sebagai calon ketua umum atau caketum.
"Selamat datang Pak Indra Bambang, calon ketua umum Golkar," ujar Ical, Kamis (4/2/2016).
Mendengar hal itu pun, Indra mengangkat kedua tangannya, kemudian tertunduk sambil menahan tawanya. Dia pun menanggapi Ical.
"Pak Ical, tapi jangan usia (calon ketua umum) dibatasi," tutur Indra yang membuat Ical dan seluruh kader tertawa.
Ical pun kemudian menanggapi lagi, dengan nada bercanda.
"Maunya seperti itu, mendekati 70 tidak apa-apa Tapi saya sudah mau 70 enggak mau lagi maju," tutup Ical yang langsung disambut tawa dan tepuk meriah dari para kader Golkar yang hadir.
Advertisement
Bukan Munaslub, Melainkan...
Rapat Harian DPP Partai Golkar berlangsung secara hangat dan penuh keharmonisan. Disepakati rapat hari ini pun tak akan membahas soal persiapan musyawarah nasional luar biasa (munaslub), baik itu kepanitiaannya, maupun waktunya.
Meskipun demikian, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, mengatakan tidak masalah terhadap waktu penyelenggaraan munaslub mendatang.
"Mau Maret, April ataupun bulan Mei, saya tidak ada masalahnya," ujar Ical di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (4/2/2016).
Dia pun menyiratkan, kemungkinan minggu depan baru akan membicarakan masalah teknis untuk munaslub.
"Minggu depan akan komunikasi lagi dengan wakil ketua umum dan para ketua. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah selesai," ucap Ical.
Terkait ada yang menyebutkan membahas kepanitian di Australia, Ical pun hanya mengatakan hanya membicarakan petenis internasional yang tengah menjadi pembicaraan, Djokovic.
"Cuma ngomongin tenis, petenis Djokovic," ujar Ical.
Hal senada diutarakan Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono. Ia pun sepakat tak akan membicarakan munaslub terlebih dahulu. Dia menegaskan, lebih fokus kepada pemulihan kader yang dipecat.
"Saya cuma minta, hentikanlah tindakan sanksi pemecatan. Kalau bisa, sekjen beri edaran ke daerah. Karena pasti ada relevansinya dengan konflik internal. Setop tindakan pemecatan. Bahkan kalau sudah dipecat kembalikan posisinya," tutup Agung Laksono.