Liputan6.com, Oslo - Beberapa nama nominasi Nobel Perdamaian sudah di tangan panitia. Di antaranya adalah, Yunani karena telah menerima pengungsi Suriah, mantan tawanan budak seks ISIS, para negosiator yang berhasil mengakhiri perang saudara di Kolombia, dan Edward Snowden--sang pembocor rahasia dengan Wikileaksnya.
Namun, ada satu nama lagi: Donald Trump.
Benar, nama yang diterima panitia adalah Trump, kandidat capres AS dari Partai Republik yang kerap kali mengusung pernyataan kontroversial. Hal itu diungkap oleh pemerhati Nobel dan direktur Peace Research Institute of Oslo (PRIO), Kristian Berg Harpviken kepada CNN, Jumat (5/2/2015).
Harpviken mengetahui sosok misterius yang mencalonkanTrump untuk meraih Nobel Perdamaian. Namun ia berjanji tak bakal membocorkan namanya.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja, dalam laman PRIO disebutkan Trump dinominasikan karena ia memiliki idiologi yang kuat untuk menghancurkan Islam radikal, nuklir Iran, dan komunis di China.
Selama kampanye, Trump berjanji akan menghancurkan ISIS dan mengancam akan menerapkan proteksi tarif dalam kerja sama dagang dengan China. Namun, ia juga kerap kali mengumbar kata-kata rasial seperti melarang muslim masuk AS, berkoar imigran Meksiko adalah kriminal dan pemerkosa, serta menghina perempuan.
Adapun panitia Nobel tidak akan mengungkapkan detail proses keputusan. Mereka banyak sekali menerima masukan nama-nama nominasi nobel perdamaian.
Trump, bagaimanapun, bukan favorit PRIO yang kini menjagokan Snowden dan dua penengah AS dan Iran.
Nama lain yang pernah dinominasikan namun tidak menerima hadiah antara lain Mahatma Gandhi, Paus Fransiskus, Adolf Hitler, dan Vladimir Putin.
Panitia Nobel Institute menerima siapapun untuk dijadikan nominasi. Jadi, kendati nama-nama itu berada di daftar di laman mereka bukan berarti mereka disetujui atau menjadi finalis.
Akan ada 5 anggota panel yang akan memilih calon penerima nobel. Kelima orang itu juga berhak menominasikan pilihan mereka. Adapun pertemuan perdana panitia inti akan digelar pada 29 Februari.
Sementara itu, pemenang Nobel Perdamaian 2016 akan diumumkan pada awal Oktober.