Liputan6.com, Jakarta - Meski Pemilihan Gubernur DKI Jakarta masih 1,5 tahun lagi, partai politik sudah sibuk mencari calon yang akan diusung dalam pertarungan perebutan kursi pimpinan DKI tersebut. Tak terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, partainya saat ini sedang dalam proses penjaringan calon.
"Kita (PKS) masih dalam proses penjaringan calon untuk Pilgub DKI. PKS sudah punya beberapa nama untuk dicalonkan," ungkap Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Untuk menjaring calon, kata Hidayat, partainya menggelar survei internal. "Dari dalam kader ada Nur Mahmudi Ismail, Bang Sani (Triwisaksana), Suswono. Kemudian eksternal Ridwan Kamil dan Adhyaksa Dault. Kami sadar, dalam persyaratannya mengajukan di Pilgub itu 16 kursi," ujar wakil Ketua MPR itu.
Hidayat mengungkapkan, PKS memang mesti berkoalisi dengan partai lain. Karena itu, PKS pun mempersilakan tokoh lain yang ingin maju bersama mereka.
Baca Juga
Advertisement
"Kami welcome-welcome saja dengan tokoh lain, juga yang menyatakan maju seperti Pak Yusril Ihza Mahendra. Kan proses masih berjalan. Kita berharap bisa menghasilkan kompetisi yang berkualitas karena DKI adalah barometer negara. Semua pihak betul-betul mengawasi," ucap Hidayat.
Hidayat pun tak menutup kemungkinan Yusril Ihza Mahendra akan maju di Pilgub DKI 2017 bersama PKS.
"Bisa saja, semuanya terbuka. Nanti pada akhirnya survei terakhir dengan kader-kader kita, bagaimana mereka merasa paling nyaman. Kalau Pak Yusril serius, perlu juga mendeklarasikan diri dengan komentarnya untuk maju," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, Jakarta butuh ketegasan, dan Yusril dinilai sebagai tokoh tegas dan profesional serta punya pengalaman di birokrasi, sehingga cocok maju dalam Pilgub DKI.
"Pak Yusril juga bersih dan tak pernah tersangkut korupsi, dan merupakan tokoh nasional yang sudah dikenal," ujar Hidayat.