Misteri Kematian Massal Kucing-kucing di Singapura 5 Bulan Ini

Sejak September 2015, puluhan kucing ditemukan mati di Yishun Town Utara, Singapura. (foto: ilustrasi)

oleh Azwar Anas diperbarui 05 Feb 2016, 20:44 WIB
Sejak September 2015, puluhan kucing ditemukan mati di Yishun Town Utara, Singapura. (foto: ilustrasi)

Citizen6 Jakarta Sejak September 2015, puluhan kucing ditemukan mati di Yishun Town Utara, Singapura. Tercatat hingga hari ini, terdapat 27 kucing mati dengan kondisi mengenaskan.

Dilansir dariStomp.com, kucing yang mati umumnya mengalami pecah kepala dam juga mulut keluar darah. Malah belakangan ada juga juga kucing yang ditemukan mati dengan kondisi perut yang pecah seperti usai terhempas dari ketinggian.

Awalnya, kematian kucing-kucing ini dianggap wajar oleh penduduk setempat. Namun hal itu menjadi aneh karena kematian kucing menjadi sering terjadi. Dan anehnya lagi, kucing mati hanya terjadi di distrik Yishum yang mempunyai luas 21 Km.

Kasus kematian kucing dengan cara mengenaskan itu kini ditangani oleh Kepolisian Singapura atau yang dikenal dengan Police Force Singapore (SPF). Dari penyeleidikan itu, dua kasus kematian kucing telah terungkap. Dari 27 kematian kucing itu, baru 2 kucing yang matinya terungkap. Dua orang ditangkap dan didakwa bersalah.

Mereka adalah lelaki berusia 40 tahun bernama Lee Wai Leong. Dia didakwa membunuh kucing dengan kejam. Kucing 'kampung' dilempar dari lantai 13 apartemennya di Yishun Ring Road 30 Oktober 2015. Namun dia tidak ditahan. Lee memberikan jaminan 10.000 dolar AS 19 Januari lalu. Satu tersangka lainnya, seorang lelaki berusia 51 tahun. Dia ditangkap dengan dugaan penyalahgunaan kucing.

Catatan AVA, mereka mengotopsi 7 kucing yang diduga mati dibunuh. Namun hasilnya, mereka mati bukan karena kekerasan. Mereka korban kecelakaan di jalan, jatuh dari ketinggian dan ada juga yang mati karena sudah ajalnya alias alamiah. Sementara kucing lainnya masih dinyatakan misterius.

Kasus ini juga menjadi sorotan media-media di Asia Tenggara. Stomp, bahkan meminta pembacanya melaporkan setiap kematian kucing misterius dengan mengirimkan email ke redaksi. Hasilnya, laporan itiu menjadi satu kronologi kematian kucing-kucing secara misterius di Yishun.

"Anda bisa mengirimkan petunjuk atau laporan dari sesuatu yang mencurigakan, atau pergi berpatroli dan melaporkan apa yang Anda lihat dengan mengirimkan email ke stomp@stomp.com.sg. "Bersama-sama, mari kita untuk mengakhiri pembunuhan yang tidak masuk akal ini," seru media tersebut.

Sementara, kabar beredar begitu cepat. Masyarakat berasumsi jika kematian kucing itu lantaran dibunuh, terserang penyakit aneh, bahkan serangan jantung. Seorang dokter hewan spesialis kesehatan kucing, Geetha Nellinathan menganalisa kematian kucing-kucing itu bisa saja karena serangan jantung. Selain itu bisa juga karena asma atau penyakit pernapasan lain.

"Pada kucing jantan bisa juga karena serangan kandung kemih. Ini bisa menyebabkan gagal ginjal. Sehingga kucing kehilangan elektrolit dalam tubuh. Jika dalam 3 hari tidak diobati, kucing bisa tewas," jelasnya.

Akan tetapi hasil investigasi dan autopsi sementara dari dokter Departemen Laboratorium Hewan AVA, Teo Xuan Hui menyatakan kematian kucing-kucing beberapa di antaranya karena benda tumpul. Dan tidak ditemukan satupun kucing yang mati dengan cara diracun.

"Beri kami waktu lima pekan, saya akan ungkap kebenarannya," jelas dia.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya