Kanker Serviks Jadi 'Pencabut Nyawa' Tertinggi di Sumsel

Kanker serviks menduduki peringkat pertama di Sumsel dan disusul kanker payudara.

oleh Nefri Inge diperbarui 05 Feb 2016, 15:15 WIB
Ilustrasi kanker serviks | Via: istimewa

Liputan6.com, Palembang - Penyakit mematikan kanker serviks atau kanker leher rahim menjadi momok menakutkan bagi para wanita. Di Sumatera Selatan (Sumsel), kanker serviks menjadi penyakit 'pencabut nyawa' tertinggi dibandingkan kanker lainnya yang diidap para penderitanya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Trisnawarman, mengatakan sepanjang 2015 lalu kanker serviks menduduki posisi pertama terbanyak yang diderita wanita Sumsel dibanding ragam kanker lain.

"‎Tahun 2015 sebanyak 1.047 orang penderita kanker serviks dan kanker kedua tertinggi di Sumsel adalah kanker payudara dengan jumlah 273 kasus dan meningkat 5 persen dibanding 2014 lalu," kata dia kepada Liputan6.com, di Kantor Dinkes Sumsel, Jumat (5/2/2016).

Masalahnya, kanker serviks sendiri tidak dapat diketahui secara dini melalui ciri-ciri khusus. Para wanita harus menjalani inspeksi visual asam asetat (IVA) terapi untuk mengetahui ada tidaknya jaringan sel kanker di dalam tubuhnya.

Hingga kini, kedokteran belum mengetahui secara pasti apa faktor yang memicu adanya sel kanker serviks tersebut. Namun, beberapa faktor bisa memicu adanya sel kanker serviks, seperti merokok, konsumsi makanan cepat saji, pergaulan seks bebas dan gonta-ganti pasangan, kurangnya berolahraga, dan mengkonsumsi makanan berserat, serta bisa faktor genetik.

‎Terapi IVA juga bisa dilakukan sebelum kanker menyebar (pre-kanker), jadi bisa cepat dimatikan dengan Kraoterapi atau terapi membekukan sel kanker. Kalau sudah masuk stadium 1 atau 2, harus dioperasi.

"Kemungkinan sembuh untuk stadium 1 dan 2 sebesar 80 persen, jika ditangani dengan cepat. Kalau sudah masuk stadium 4, sulit sembuhnya," kata Trisnawarman.

Untuk IVA terapi sendiri, sudah dilakukan di seluruh kabupaten/kota se-Sumsel. Pihaknya juga sudah melakukan pelatihan kepada tenaga ahli di Puskesmas untuk IVA Terapi dan‎ Clinical Breast Examination (CBE) untuk terapi dini kanker payudara.

Sehingga, para wanita yang akan mengecek ada tidaknya kanker serviks dan payudara, bisa datang langsung ke puskesmas dan menggunakan kartu BPJS Kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya