Liputan6.com, Jakarta - Polisi Belanda melatih seekor elang untuk mencengkeram dan menjatuhkan drone alias pesawat nirawak yang dirasa mengganggu kepentingan publik. Cara ini diklaim sebagai solusi yang praktis dan efisien.
"Ini adalah solusi yang praktis dan berteknologi rendah untuk memecahkan masalah terhadap sesuatu yang berteknologi tinggi," kata juru bicara kepolisian Belanda, Dennis Janus.
Gagasan tersebut muncul karena banyaknya penggunaan drone tanpa izin yang mengalami kemajuan pesat. Namun, polisi mulai merasa khawatir dengan drone yang kerap terbang di sekitar bandara atau di atas acara-acara publik seperti kampanye politik.
Baca Juga
Advertisement
Solusi lain yang juga dimanfaatkan polisi Belanda adalah meringkus drone dengan jaring yang keluar dari pesawat nirawak milik mereka.
"Orang-orang mengira itu adalah berita bohong (hoax). Ini benar-benar terjadi dan sejauh ini sangat efektif," ujar Janus.
Untuk membuktikannya, polisi memamerkan video yang memperlihatkan seekor elang menangkap drone berfitur empat baling-baling yang terbang di dalam gudang. Dalam video tersebut, elang ekor putih itu terlihat mencengkeram drone dan menyeretnya ke bawah.
Sjoerd Hoogendoorn dari Guard from Above, perusahaan yang bekerja sama dengan polisi untuk mengembangkan solusi ini mengatakan, burung elang tersebut harus dilatih untuk mengenal drone sebagai mangsa. Elang harus diberi hadiah berupa sepotong daging setelah dia sukses menangkap drone.
"Cakar mereka (elang) cukup kuat untuk mencengkeram pesawat nirawak. Mereka akan melawan hewan yang diburu di alam liar. Mereka tampaknya tidak memiliki masalah dengan drone," katanya.
(Isk/Why)