Liputan6.com, Jenewa - FIM membuat peraturan baru yang wajib dipatuhi oleh para pembalap MotoGP untuk balapan di tahun 2016. Bila tidak dipatuhi, maka yang melanggar bisa mendapat hukuman berupa penurunan grid.
Baca Juga
- Soal Sanksi Tambahan FIFA, Kemenpora: Komite Ad Hoc Membual
- Punya Badan Kekar, Binaragawan Cantik Ini Susah Dapat Pacar
- Chelsea Sudah Temukan Pengganti Hazard
Advertisement
Pada 4 Februari silam, di Jenewa, Swiss, CEO FIM, Ignacio Verneda dan Presiden FIM, Vito Ipollito menggelar rapat terkait pelaksaan MotoGP 2016. Rapat itu dihadiri oleh Carmelo Ezpeleta (Dorna, Chairman), Herve Poncharal (IRTA), Takanao Tsubouchi (MSMA), Javier Alonso (Dorna) dan Mike Trimby (IRTA, Secretary of the meeting).
Rapat itu menghasilkan peraturan baru yang mewajibkan semua pembalap MotoGP 2016 mengikuti kegiatan promosi, seperti tanda tangan untuk para fans, jumpa pers hingga lap parade.
"Pembalap wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi yang sudah terkandung dalam kajian antara IRTA dan timnya masing-masing," bunyi hasil rapat di Jenewa, dikutip dari Autosport.
"Bila ada yang tidak patuh bisa mendapatkan hukuman. Selain denda, pembalap juga disanksi penurunan posisi saat melakukan start," tambah pernyataan itu.
Namun, berapa posisi yang akan diturunkan saat balapan di MotoGp 2016 belum dijelaskan. Peraturan baru ini merupakan buntut dari insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia pada MotoGP 2015.