Liputan6.com, Jakarta - Imlek kali ini tidak akan bisa dilupakan oleh Jessica Kumala Wongso. Perempuan yang lama tinggal di Australia itu mengisi akhir Tahun Kambing Kayu dengan mendatangi Kafe Olivier di Grand Indonesia Mall, kawasan Bundaran HI, Jakarta.
Namun, dia datang bukan untuk merayakan malam tahun baru atau chuxi. Juga tak ada baju bagus atau gaun merah untuknya.
Baca Juga
Advertisement
Pukul 08.45 WIB, dia datang bersama rombongan Polda Metro Jaya ke tempat tersebut. Dia mengenakan baju oranye dengan tulisan 'TAHANAN' di bagian belakangnya.
Tak ada senyum. Tanpa make up. Rambutnya pun hanya dikuncir ekor kuda.
Kedatangannya untuk mengikuti rekonstruksi yang digelar oleh penyidik terkait kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Jessica telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Mirna, teman baiknya sendiri. Mirna tewas setelah menyerutup es kopi Vietnam.
Satu per satu adegan yang diminta polisi, dia peragakan. Salah satunya, saat dia menata tas kertas yang diduga untuk menutupi gelas kopi dari pantauan CCTV.
Ada juga adegan saat Jessica menyapa Mirna dan teman keduanya, Hanie Juwita Boon. Pada adegan itu, Jessica melingkarkan tangannya ke bahu Hanie dan memeluknya.
Dalam rekonstruksi ini, tim Jatanras Polda Metro Jaya memakai rompi antipeluru. Mereka tidak menenteng senjata laras panjang dan hanya membawa revolver.
Tim Indonesia Automatic Finger System (Inafis) juga ikut dalam rekonstruksi tersebut.
Sebelumnya, Wayan Mirna Salihin menjadi korban pembunuhan di Kafe Olivier, Jakarta Pusat pada Rabu 6 Januari 2015. Dia kejang usai menyeruput es kopi Vietnam. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menduga ada sianida dalam kopi Mirna. Ini dikuatkan dengan hasil autopsi pada jenazah Mirna.