Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini, brand hijab lokal Zoya mengumumkan jika koleksi kerudungnya mendapat sertifkasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Brand di bawah PT. Shafco tersebut mengumumkan saat proses pencucian bahan tekstil tidak menggunakan gelatin babi.
Hal tersebut menimbulkan pro-kontra, terutama reaksi dari netizen. Namun aktris dan anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzetti Bilbina tidak ambil pusing tentang polemik hijab halal-haram.
Advertisement
"Kalau aku, sih, harus positif. Nggak harus logo halal juga aku pakai. Yang penting cantik dilihat orang juga jadi inspirasi," ungkap Arzetti saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Arzetti mengajak perempuan muslim mengambil pembelajaran dari permasalahan hijab halal dan haram. "Kembali lagi ke pikiran positif. Bagus saja karena ada kekhawatiran dari masyarakat. Bukan hijab saja, ada sepatu dari babi, baju kulit ular, dan sebagainya," ujarnya.
Satu yang pasti, lanjutnya, tujuan perempuan muslim berhijab adalah ingin mendekatkan diri pada Allah. Tanpa mempertanyakan pada penjual apakah hijab yang dijualnya halal atau haram.
"Kadang-kadang kita tidak mungkin bertanya ke penjualnya barang yang dijualnya halal atau tidak. Padahal itu untuk lebih meyakinkan konsumen saja," sambungnya.
Arzetti menambahkan jika ia pun ingin membeli dan mencoba brand hijab Zoya yang telah bersertifikasi halal. "Kalau ada kesempatan ya aku beli (hijabnya), aku cobain," tutup Arzetti. (Devira Pratiwi)