10.300 Desa Terpencil Bakal Nikmati Listrik

Sekitar 6.926 desa atau 67 persen diharapkan mendapatkan aliran listrik lewat program Indonesia Terang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Feb 2016, 12:45 WIB
Petugas melakukan pengecekan meteran listrik di ruang panel listrik di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Senin (2/1). Februari, PT PLN (Persero) kembali menurunkan tarif dasar listrik (TDL) untuk 12 golongan pelanggan nonsubsidi. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan 10.300 desa di Indonesia mendapat aliran listrik pada 2019. Target tersebut merupakan bagian dari program Indonesia Terang.

Demikian seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Senin (8/2/2016). Program Indonesia Terang merupakan bentuk kewajiban pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

Program Indonesia Terang menargetkan enam provinsi di wilayah timur Indonesia yang rasio elektrifikasinya rendah.

Program Indonesia Terang diharapkan dapat membuat wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur menikmati listrik 24 jam seperti di Indonesia bagian barat.

Target implementasi Program Indonesia Terang hingga tahun 2019 adalah tersedianya jaringan listrik di 10.300 desa yang ditetapkan sebagai sasaran program.

Dari total target tersebut, sebanyak 6.926 desa atau sekitar 67 persen berada di enam provinsi di wilayah timur Indonesia, yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, dan NTB.
Total kapasitas yang perlu terpasang sebesar 350 MW dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kWh/KK.

Program kelistrikan bagi daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau tersebut akan menggunakan sumber-sumber energi baru terbarukan sebagai sumber energi pembangkit listriknya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa, mikrohydro. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya