Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Jepang cenderung melemah di awal pekan ini usai yen mencatatkan penguatan terbaiknya sejak 2009. Sementara itu, sebagian besar bursa saham di Asia tutup untuk memperingati liburan tahun baru China atau Imlek.
Indeks saham Jepang Topix melemah 1,1 persen pada pukul 09.46 waktu Tokyo. Penurunan indeks saham Jepang ini melanjutkan penurunan pada pekan lalu. Indeks saham Australia pun tergelincir 0,3 persen.
Bursa saham Jepang merosot 1,1 persen setelah bursa saham AS jatuh pada pekan lalu. Bursa saham AS tergelincir mengingat laporan data konsumen dan kinerja perusahaan teknologi yang lesu.
Sentimen lainnya mempengaruhi bursa saham Asia, China melaporkan cadangan devisa susut US$ 99,5 miliar pada Januari 2016 menjadi US$ 3,23 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Investor terkejut dengan pertumbuhan upah di AS sehingga terjadi aksi jual. Pelaku pasar pun mengantisipasi suku bunga AS lebih tinggi," kata Kepala Riset Okasan Securities Co, Shoji Hirakawa seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (8/2/2016).
Di awal pekan ini, mayoritas bursa saham di Asia tutup untuk memperingati Imlek. Bursa saham yang tutup antara lain China, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura dan Korea Selatan.
Di pasar uang, yen turun 0,2 persen menjadi 117,11 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada pekan lalu, yen naik 3,7 persen setelah mencatatkan kinerja terkuat sejak Juli 2009. Euro tergelincir 0,2 persen menjadi US$ 1,1135.
Di pasar komoditas, harga minyak dunia berjangka sedikit berubah di New York. Harga minyak berada di level US# 30,87 per barel. Sepanjang 2016, harga minyak telah susut 17 persen di tengah kekhawatiran ekspor minyak Iran bertambah dan stok minyak mentah AS penuh. Harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.167,32 per ounce. (Ahm/Gdn)