Liputan6.com, Jakarta - Liga Premier Inggris pekan ke-25 meninggalkan fakta menarik di setiap pertandingannya. Salah satu yang paling diingat adalah keperkasaan Leicester City mengalahkan juara bertahan Manchester City 3-1 di Etihad, Sabtu (6/2/2016) lalu.
Baca Juga
- 6 Fakta Menarik Tercipta dalam Duel Chelsea Vs Manchester United
- Imbang Lawan Chelsea, Van Gaal Kembali Amuk Wartawan
- Mata: MU Bermain Sepak Bola Level Tinggi dan Menarik
Advertisement
Di liga lain, mantan bek Manchester United Gary Neville gagal membawa kemenangan untuk tim yang dilatihnya, Valencia, dari Real Betis. El Che takluk 0-1 dalam pekan ke-23 La Liga Spanyol, Minggu (7/2) tadi malam.
Tiap tim-tim elit di Eropa berusaha meraih hasil positif di tiap pertandingan karena banyak faktor. Mulai dari menjaga peluang juara liga hingga yang tak kalah penting, pemain yang merumput di sana ingin punya masa depan cerah bersama tim nasional. Apalagi pada musim panas mendatang bakal digelar Piala Eropa 2016.
Seperti yang dilansir dari The Mirror, 11 hal ini bisa dijadikan kesimpulan dari berbagai peristiwa di pekan ini.
Gol Ozil
1. Gol Ozil
Pemain Jerman ini baru mencetak tiga gol sebelum bertandang ke markas Bournemouth. Gol terakhirnya dicetak pada 27 Desember lalu, lagi-lagi ketika bentrok dengan The Cherries.
2. Tim Nasional Inggris
Manajer timnas Roy Hodgson datang ke Stamford Bridge saat Chelsea menjamu Manchester United. Sudut pandang pelatih gaek ini tentu bukan sebagai penonton permainan juara bertahan yang terdampar di papan tengah.
Pria 68 tahun tersebut tengah memantau anak-anak muda Inggris yang bisa dipanggil untuk Piala Eropa 2016. Malam itu Hodgson melihat gol cantik Jesse Lingard yang membuat MU unggul sementara.
Bukan hanya sekali pemain asli didikan akademi MU itu menyumbangkan gol. Sebelum bertemu Chelsea, pemain 23 tahun itu membuat gol krusial saat melawan Newcastle United dan Stoke City. Jika Lingard menujukkan peningkatan dan terus dimainkan manajer Louis van Gaal, dia mungkin berkesempatan membela The Three Lions di Piala Eropa.
3. Faktor Ranieri
Ketika Leicester City sudah unggul 3-0 atas tuan rumah Manchester City, manajer Claudio Ranieri berusaha tidak berhanyut euforia kemenangan sebelum peluit akhir pertandingan. Dia tetap berada di luar garis lapangan saat selebrasi, tetap berteriak memerintah selama pertandingan. Semangat manajer asal Italia itu menyegarkan mata penoton, sama seperti permainan anak-anak asuhannya.
The Foxes mencuri tiga poin dengan skor akhir 3-1 dan kokoh di puncak klasemen Liga Inggris. Sedangkan City harus puas turun peringkat di posisi keempat.
Advertisement
Kiper Bagus
4. Norwich Boros
Tim ini sudah menghabiskan 25 juta pound sterling atau Rp 495 miliar lebih untuk mendatangkan delapan pemain baru di Januari tapi masih belum merasakan dampak bagusnya.
Saat takluk dari Aston Villa 0-2, Sabtu (6/2) lalu, bek sayap anyar Ivo Pinto tak dimainkan dan Timm Klose terlihat kurang meyakinkan di lini pertahanan. Hanya penyerang Steven Naishmith yang tampak konsisten dalam tim yang banyak berubah itu.
5. Deretan Kiper Bagus
Penjaga gawang Southampton Fraser Forster yang baru pulih dari cedera menjadi pahlawan saat menghadapi Arsenal tengah pekan kemarin. Sedangkan Jack Butland yang membela Stoke City menjadi pesaing Joe Hart sebagai kiper terbaik Inggris musim ini.
Dalam 25 kali tampil di liga, sembilan pertandingan berhasil dicapai tanpa kebobolan.
6. Gary Neville
Mantan bek Manchester United, Gary Neville, tampaknya masih kesulitan menangani Valencia sebagai klub pertama yang dia latih. Lawan El Che akhir pekan lalu, Real Betis jelas-jelas di atas kertas lebih buruk dari Valencia. Namun Neville belum mampu mempersembahkan kemenangan.
Pada babak kedua, Valencia malah bisa ditekan oleh Real Betis. Alhasil, mereka berhasil mencetak gol tunggal dalam pertandingan lewat kaki Rubén Castro. Kekalahan tersebut membuat Valencia gagal menjaga cleansheet di tiap pertandingan di bawah Neville. Kalau masih kebobolan juga di laga mendatang, sang pelatih siap-siap menghadapi masalah dengan pemilik klub