Liputan6.com, Liverpool - Manajemen Liverpool menyadari keputusan untuk menaikkan harga tiket pada musim depan harus ditinjau ulang. Pasalnya, fans The Reds telah membuktikan mereka menolak rencana itu dengan melakukan aksi walk out pada laga lawan Sunderland, Sabtu (6/2/015).
Ya, dalam aksi yang dilakukan pada menit ke-77 tersebut sedikitnya 10 ribu orang memilih keluar dari Anfield. Mereka kecewa karena klub menaikkan harga tiket hingga 77 pounds per pertandingan mulai musim depan.
Baca Juga
- Kepala Mekanik Lorenzo: Perangkat Elektronik Baru Tidak Jahat
- Cinta Allegri kepada Juve Melebihi Kontrak Penawaran Chelsea
- Nasib Rio Haryanto Tak Jelas, Pesaingnya di Manor Girang
Advertisement
Ternyata aksi pendukung Liverpool itu disikapi serius oleh pemilik yakni Fenway Sports Group (FSG). Dilansir Liverpool Echo, seluruh petinggi FSG melakukan rapat dadakan untuk membicarakan lagi masalah kenaikan tiket.
Mereka khawatir gelombang unjuk rasa akan semakin besar pada laga mendatang. Bahkan mereka khawatir akan berpengaruh pada penjualan tiket di musim depan.
"Kami bahagia dengan aksi yang ditunjukkan pada Sabtu lalu. Apalagi kami keluar stadion dengan cemoohan keras untuk orang-orang yang ada di tribun direksi," ujar juru bicara kelompok suporter Spirit of Shankly, Jay McKenna.
"Protes ini ditujukan pada FSG sebagai pemilik klub, bukan pada tim. Saya yakin ini merupakan awal dari aksi yang lain."
Belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Liverpool terkait masalah ini. Namun kemungkinan untuk meninjau ulang kenaikan harga tiket sangat besar demi menghindari amarah fans.