Metropolitan Museum of Art Kini Dilengkapi Proyeksi Digital

Dengan bantuan proyeksi digital, Kuil Dendur peninggalan Mesir Kuno nampak lebih hidup.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Feb 2016, 06:03 WIB
foto: Panduan Wisata Amerika

Liputan6.com, Jakarta Saat mendengar kata Mersir kuno yang terlintas dalam kepala Anda tentu hamparan padang pasir yang gersang. Namun, Mesir tak hanya padang pasir, kawasan ini juga menjadi lahan ditemukannya banyak bangunan bersejarah dengan peninggalan artefak yang menjadi bahan penelitian. Berbagai artefak yang ditemukan kini tersimpan di banyak museum, salah satunya di Metropolitan Museum of Art, Amerika Serikat.

Di Metropolitan Museum of Art, artefak Mesir Kuno yang hanya berisi guratan, diubah menjadi gambaran yang menawan dengan bantuan teknologi proyeksi-pemetaan. Pemetaan warna melalui proyeksi digital ini dibuat melalui penelitian yang panjang. Bahkan melibatkan kurator dan sejarawan untuk membaca warna asli dari lukisan yang ada.

Seperti tertulis dalam Smithsonian.com, Senin (8/2/2016), para kurator melalui penelitian dan diskusi yang ketat, telah berhasil melemparkan cahaya pada lukisan Mesir Kuno untuk mendapatkan bentuk asli untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun. Dengan menggunakan kemajuan teknologi, cara ini menjadi sangat tepat dan tidak merusak artefak yang ada.

foto: Panduan Wisata Amerika

Marco Castro Casio, pemimpin MediaLab yang melakukan penelitian ini berharap, “Dengan proyeksi pemetaan, pemandu wisata akan lebih mudah dan menyenangkan dalam menyajikan informasi sejarah.”

Lebih jauh marco berharap, eksperimen ini kelak dapat dipakai dan muncul di berbagai pameran museum di seluruh dunia. Tentu ini akan menjadi tontonan sejarah yang menarik.

 

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya