Liputan6.com, Jakarta - Nama Kalijodo kembali mencuat setelah peristiwa nahas yang dialami oleh sepasang suami istri, Zulkafli (31) dan istrinya Nur Aini (28). Keduanya meninggal dunia setelah ditabrak mobil Toyota Fortuner di Jalan Daan Mogot KM 15, Kalideres, Jakarta Barat. Atas peristiwa ini, seorang anak berusia 4 tahun bernama Karim harus menjadi yatim piatu.
Kisah tragis itu bermula ketika, Riki si sopir 'Fortuner Maut' baru saja menghabiskan malam di lokasi hiburan malam Kalijodo.
Apa itu Kalijodo?
Kawasan Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, adalah kawasan pelacuran kumuh yang sudah berdiri lebih dari setengah abad.
Meski tak setenar Gang Dolly, tempat prostitusi ini adalah yang tertua di Jakarta dan tetap dibiarkan hidup hingga kini. Di sana, ada ratusan bangunan khusus untuk bisnis esek-esek.
Baca Juga
Advertisement
Kalijodo diapit oleh Kali Angke dan Sungai Banjir Kanal yang merupakan sungai buatan untuk mengurangi banjir di wilayah Jakarta. Pada 1950-an, tempat ini masih dikenal sebagai kawasan pinggir kali. Tempat orang mencari pasangan.
Bahkan sampai abad ke-21, Kalijodo selain menjadi tempat perjudian ilegal, juga sebagai tempat prostitusi liar.
Kawasan ini dikenal sebagai tempat prostitusi murah, tapi bergaya mewah. Para wanitanya pun mendapat gaji per bulan oleh muncikarinya.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membongkar pusat prostitusi yang terletak di antara wilayah Jakarta Barat dan Utara itu.
Penertiban itu berdasarkan surat dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bahwa di tempat itu yang merupakan permukiman warga tidak layak untuk lokasi prostitusi. Sebab, akan berbahaya bagi mental dan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Namun, hingga kini daerah itu masih tetap hidup.