Ikut Pertandingan Makan Donat, Pria Ini Meninggal

Di tengah pertandingan Krispy Kreme Challenge, Jeff Woods mengaku sakit dada dan meninggal tak lama setelahnya.

oleh Indy Keningar diperbarui 09 Feb 2016, 12:02 WIB
Di tengah pertandingan Krispy Kreme Challenge, Jeff Woods mengaku sakit dada dan meninggal tak lama setelahnya.

Liputan6.com, Carolina Utara - Acara tahunan makan donat yang diselenggarakan oleh gerai Krispy Kreme, 'Krispy Kreme Challenge' tahun ini berakhir dengan berita duka. Jeff Woods (58) meninggal akibat serangan jantung di tengah pertandingan.

Krispy Kreme Challenge melibatkan pertandingan lari sejauh 2,5 mil (4 km) menuju outlet Krispy Kreme, makan 12 buah donat (yang totalnya 2400 kalori), dan lari 4 km kembali ke titik awal.

Ketika tengah berlari, Woods sempat mengeluh adanya sakit di dadanya pada mil pertama. Awalnya, ia menganggap sakit yang dirasakannya hanya cobaan pada kesehatan fisik dan ketahanan sistem pencernaan, seperti yang dikutip dari Telegraph. Namun, ia harus dilarikan ke rumah sakit dan meninggal tak lama setelahnya.

"Sayangnya, kita punya berita sedih," tulis EO di media sosial. "Dengan menyesal, kami mengabarkan salah satu partisipan Krispy Kreme Challenge tewas."

Jeff Woods meninggal karena serangan jantung. (Twitter/WRALCandace)

Woods harus mundur pada mil pertama pertandingan karena sakit di dadanya. Ia dibawa ke Rumah Sakit Rex, dan di sana ia dinyatakan tewas.

"Kami berduka sedalam-dalamnya, dan menyampaikan belasungkawa pada orang-orang tercinta yang ditinggalkannya." 

Brad Bolander, jubir Carolina Utara, mengatakan, "atas nama komunitas Carolina Utara, simpati kami sampaikan pada keluarga dan orang-orang yang ditinggalkan oleh pelari."

Dana yang berhasil dikumpulkan Krispy Kerema Challenge didonasikan ke Rumah Sakit Anak Carolina Utara. Tahun lalu, acara tahunan ini berhasil mengumpulkan US$ 195.000 dari 8.000 pelari yang mengambil bagian.

Acara pertandingan ini dimulai pertama kali pada Desember 2004, dan awalnya merupakan hasil dari tantangan keberanian antara murid-murid program Park Scholars.

Namun kegiatan yang dimulai sebagai tantangan antarteman berubah menjadi yayasan amal dan tradisi nomor satu harus diikuti sebelum lulus dari North Carolina State University.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya