Keseruan O Entroido, Tradisi Perang Tepung di Spanyol

Peserta berpartisipasi dalam pertarungan tepung selama berlangsungnya Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 09 Feb 2016, 10:16 WIB
20160208-Keseruan Perang Tepung dalam Festival O Entroido di Spanyol-Spanyol
Peserta berpartisipasi dalam pertarungan tepung selama berlangsungnya Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Peserta berpartisipasi dalam pertarungan tepung selama berlangsungnya Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Peserta berpartisipasi dalam festival O Entroido dengan cara saling melemparkan tepung di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Peserta melemparkan tepung ke peserta lain dalam Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Dua peserta berpose dengan muka yang dipenuhi tepung saat mengikuti Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Seorang peserta berdiri menunggu dilempari tepung saat mengikuti Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)
Seorang peserta (kanan) dilempari tepung selama berlangsungnya Festival O Entroido di Laza, Spanyol, Senin (8/2). Festival yang berlangsung selama seminggu itu dianggap sebagai peristiwa sosial dan budaya utama di kota Laza. (REUTERS/ Miguel Vidal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya