Lion Air Incar 500 Ribu Penumpang dari China

Manajemen Lion Air membuka penerbangan menuju China dari Denpasar mengingat potensi turis China.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Feb 2016, 10:15 WIB
Lion Air (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Denpasar - Manajemen grup Lion Air melirik potensi wisatawan China untuk berlibur ke negara Asia termasuk Indonesia. Hal itu membuat manajemen membuka penerbangan menuju China dari Denpasar dan sebaliknya.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menuturkan, pihaknya telah melayani penerbangan internasional dengan rute Denpasar-Changsa dan Denpasar-Wuhan sejak 25 Januari 2016. Itu penerbangan reguler pertama untuk ke China.

Kota tersebut dipilih karena jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi cukup baik. Adapun jadwal rute penerbangan tersebut antara lain Denpasar-Changsa dengan waktu operasional Senin, Rabu, dan Jumat.

Demikian sebaliknya. Kalau rute Denpasar-Wuhan dengan waktu operasional Sabtu dan rute Wuhan-Denpasar dengan waktu operasional Minggu.

"Kami melihat ke sana tiga kali seminggu karena ada potensi wisatawannya. Informasi dari mitra kami juga kalau wisatawan China suka ke Asia. Ini berbeda dengan di Guangzhou (penduduknya) sudah memikirkan ke Amerika Serikat dan Eropa," kata Edward di Denpasar, Rabu (10/2/2016).

Edward menuturkan, pihaknya memilih rute Denpasar mengingat Bali sudah lebih dikenal dunia. Hal itu dapat memudahkan maskapai untuk memasarkan rute penerbangan.

Keberadaan rute tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan China ke Denpasar. Pihaknya pun bekerja sama dengan agen travel untuk memasarkan rute tersebut. "Load factor untuk reguler sekitar 85 persen-95 persen," ujar dia.

Selain penerbangan reguler, pihaknya juga membuka penerbangan charter ke sejumlah kota di China. Penerbangan charter itu telah dibuka sejak tiga tahun lalu.

Pada momen Imlek mulai 25 Januari-31 Maret 2016, pihaknya telah melayani penerbangan charter ke sejumlah kota di China antara lain Chongqing, Nanchang, Nanning, Hong Kong, Urumqi, dan Harbin.

Edward mengaku pihaknya dapat mengangkut sekitar 120 ribu penumpang untuk penerbangan charter dalam setahun. Maskapai Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900 ER dan Boeing 747-400 untuk penerbangan ke sejumlah kota di China.

"Kurang lebih sekitar 120 ribu penumpang diangkut dalam tiga bulan. Jumlah penumpang yang diangkut juga sama sekitar 120 ribu pada 2014. Tahun ini kurang lebih sekitar itu kecuali waktu libur diperpanjang," dia menuturkan.

Edward mengatakan, China memiliki potensi wisatawan yang besar. Apalagi China didukung jumlah penduduk besar, pertumbuhan ekonomi baik. Ditambah penduduk China juga sebagian ada yang baru pertama kali untuk mengunjungi negara terdekat.  Indonesia pun memiliki potensi wisata yang dapat ditawarkan ke China seperti Bali.

"Penduduk China sekitar tiga miliar. Pertumbuhan ekonomi bagus, dan biasanya wisatawan China baru terbang pertama kali ke negara terdekat di Asia. Sisi lain punya destinasi di Indonesia yang dijual tak susah. Semua dunia bicarakan Bali. Tinggal siasati untuk dapat datang dengan cara simpel," kata Edward.

Pihaknya pun menargetkan dapat membawa sekitar 500 ribu penumpang dari China hingga akhir tahun 2016. Itu termasuk penumpang dari penerbangan charter.

Selain itu, pihaknya juga mengharapkan tujuan lain selain Denpasar untuk menggaet turis China."Tidak cuma Bali tetapi juga destinasi lain. Sekarang juga sudah Manado," kata Edward. (Ahm/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya