Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi pemandangan biasa bila hujan deras mengguyur, maka beberapa titik di Jakarta akan tergenang air. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dibuat geleng kepala. Beberapa titik yang seharusnya mulai bisa diantisipasi dari genangan, namun nyatanya tetap saja tergenang.
Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini berpikir ada pihak yang meyabotase dan sengaja membuat Jakarta dikepung banjir dan genangan.
Dugaannya, kata Ahok, pihak-pihak tersebut mengincar dana siaga darurat banjir yang nilainya cukup fantastis, Rp 50 miliar.
Baca Juga
Advertisement
"Makanya saya bukan suudzon, tapi nanti orang bilang saya suudzon. Ini kan logika. Logika saja. Di sini tidak pernah banjir. Tapi kok mesinnya mati," kata Ahok, Minggu 7 Februari 2016.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahok saat meninjau langsung genangan yang ada di underpass Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Di titik ini sebenarnya Pemprov DKI sudah menyiapkan mesin pompa untuk menyedot genangan.
Beberapa titik di Jakarta yang tergenang banjir dinilai Ahok sebagai sesuatu yang janggal. Karena terdapat beberapa titik yang seharusnya tidak terkena genangan, namun belakangan malah ikut tergenang.
Sebut saja di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Pusat kota seperti itu tidak seharusnya terjadi genangan. Setelah dicek, tali air rupanya ditutup batu bata. Setelah dibersihkan, baru air lancar mengalir.
"Sama kayak waktu itu di Dukuh Atas, itu dipotong kabel pompanya," kata Ahok.
Keanehan juga terjadi di Jalan Fatmawati tepatnya di depan ITC Fatmawati. Lokasi itu pun terjadi genangan. Setelah dicek, ada ban dan rambu lalu lintas yang tersangkut di saluran air.
"Fatmawati lebih gila lagi. Fatmawati mana mungkin tenggelem sih. Ternyata ada ban sama rambu lalu lintas di dalam. Makanya saya minta sama mereka tungguin aja begitu hujan tergenang pasti ada sesuatu. Makanya saya minta jalan ada CCTV biar kita lihat siapa yang ngerjain gitu lho," terang Ahok.
"Apa permainan, apa tidak, apa sabotase, saya enggak tahu. Langsung minta saya siaga darurat, pusat duit Rp 50 miliar, enggak seneng sama saya bilang puncak banjir Imlek, enggak banjir, lurah perhatiin dulunya banjir sekarang enggak. Aneh iri amat sama Jakarta, aneh banget," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa 9 Februari 2016.