Pekerja memproses baja cair di pabrik baja ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, (9/2). ArcelorMittal merupakan produsen baja terbesar di dunia yang tersebar di sekitar 60 negara dan berpusat di Luksemburg. (REUTERS/Dado Ruvic)
Suasana di pabrik baja ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, (9/2). ArcelorMittal terbentuk pada 2006 usai pemimpin perusahaan baja Mittal Steel, Lakshmi Mittal mengambil alih Arcelor. (REUTERS/Dado Ruvic)
Baja cair saat dicetak menjadi batangan di pabrik ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, Senin (9/2). ArcelorMittal merupakan produsen baja terbesar di dunia yang tersebar di sekitar 60 negara dan berpusat di Luksemburg. (REUTERS/Dado Ruvic)
Pekerja memproses baja cair di pabrik baja ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, (9/2). ArcelorMittal merupakan produsen baja terbesar di dunia yang tersebar di sekitar 60 negara dan berpusat di Luksemburg. (REUTERS/Dado Ruvic)
Baja cair mulai memadat di jalur produksi pabrik ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, Senin (9/2). ArcelorMittal terbentuk pada 2006 usai pemimpin perusahaan baja Mittal Steel, Lakshmi Mittal mengambil alih Arcelor. (REUTERS/Dado Ruvic)
Pekerja memeriksa kabel baja di pabrik ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, Senin (9/2). ArcelorMittal merupakan produsen baja terbesar di dunia yang tersebar di sekitar 60 negara dan berpusat di Luksemburg. (REUTERS/Dado Ruvic)
Seorang pekerja berjalan di depan pabrik baja ArcelorMittal di Zenica, Bosnia dan Herzegovina, (9/2). ArcelorMittal merupakan produsen baja terbesar di dunia yang tersebar di sekitar 60 negara dan berpusat di Luksemburg. (REUTERS/Dado Ruvic)