:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1137103/original/061972200_1455089618-20160210-Ekspor-Kopi-Jakarta-AY1.jpg)
Pedagang memasukan biji kopi asal Lampung kedalam kotak di Jakarta, Rabu (10/2). Volume ekspor biji kopi Lampung kian terpuruk. Januari lalu, Lampung hanya mengapalkan 8.418 ton biji kopi, dan mengantongi devisa US$ 14 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1137104/original/062125500_1455089618-20160210-Ekspor-Kopi-Jakarta-AY2.jpg)
Pedagang tengah mengecek kondisi biji kopi asal Lampung di Jakarta, Rabu (10/2). Jumlah itu jauh menurun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan volume 17.653 ton senilai US$ 36 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pedagang memperlihatkan biji kopi asal Lampung kedalam kotak, Jakarta, Rabu (10/2). Volume ekspor biji kopi Lampung kian terpuruk. Januari lalu, Lampung hanya mengapalkan 8.418 ton biji kopi, dan mengantongi devisa US$ 14 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pedagang memasukan biji kopi asal Lampung kedalam kotak di Jakarta, Rabu (10/2). Volume ekspor biji kopi Lampung kian terpuruk. Januari lalu, Lampung hanya mengapalkan 8.418 ton biji kopi, dan mengantongi devisa US$ 14 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pedagang tengah mengecek kondisi biji kopi asal Lampung di Jakarta, Rabu (10/2). Jumlah itu jauh menurun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan volume 17.653 ton senilai US$ 36 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)