Liputan6.com, Jakarta Berawal dari proyek sekolah beberapa tahun lalu, Katyana Wardhana (19) bertemu dengan seorang gadis yang putus sekolah. Gadis ini tak mau sekolah lagi karena sering mendapat bully (penindasan) dari teman-teman di sekolahnya. Sehingga lebih memilih membantu keluarganya memulung sampah.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian tersebut membuat hati Katyana terpanggil. Lalu, ia mengajak teman-teman sekolahnya untuk menyebarkan gerakan anti bullying bernama "Sudah Dong" pada Juli 2014. Tak cuma teman-teman sekolahnya saat itu, banyak orang pun tertarik turut aktif serta terlibat dalam acara ini.
"Anak-anak Indonesia harus bisa berekspresi dalam berkarya dan belajar tanpa ada rasa takut akan tekanan dari orang lain. Jangan sampai ada lagi anak Indonesia yang putus sekolah karena bullying," tutur Katyana saat diwawancarai beberapa saat lalu.
Berbagai cara melawan bullying disebarkan "Sudah Dong" ke anak muda, mulai dari media sosial, berkunjung ke sekolah-sekolah, hingga menyebarkan buku tentang serba-serbi bullying.
Katyana yang bercita-cita menjadi teknokrat dan profesor ini sedang bersekolah ke Tufts University, Amerika Serikat. Meski Katyana sibuk menuntut ilmu, gerakan "Sudah Dong" tetap jalan terus.
"Ada beberapa teman relawan di sini yang membantu. Kita biasa koordinasi terus," tuturnya saat berbincang dengan Health-Liputan6.com beberapa saat lalu.