9 Perempuan Ini Terjebak Rayuan Penjahat Berdarah Dingin

Sejumlah perempuan tertarik dengan sosok penjahat kriminal. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai hybristophilia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 10 Feb 2016, 19:59 WIB
Ilustrasi Penjara

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia psikologi, dikenal istilah hybristophilia, kelainan kejiwaan di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap seorang kriminal.

Ada pengacara yang meninggalkan suaminya yang mapan dan 4 anaknya demi seorang terpidana mati. Juga seorang perempuan yang menjalin kasih dengan kriminal berusia 80-an tahun. Keduanya hampir menikah jika saja tak terbongkar kedok si gadis yang ingin memumikan jenazah kekasihnya itu, memajangnya, dan memperoleh keuntungan finansial dari sana.

Sejumlah perempuan bahkan harus membayar mahal keputusan mereka untuk menjalin cinta dengan penjahat. Hidup mereka berakhir di tangan pria yang menjadi suami atau kekasih.

Berikut 9 perempuan yang 'terjebak cinta' penjahat berdarah dingin seperti dikutip sebagian dari Oddee.com:

 

Kehilangan Keluarga demi Pembunuh Sadis

Pada 1984-1985, Richard Ramirez yang dikenal sebagai The Night Stalker meneror kawasan Los Angeles dan San Francisco dengan tindakan sadisnya.

Pria yang mengaku sebagai pemuja setan itu menyiksa, memperkosa, dan membunuh setidaknya 14 orang. Namun, Doreen Lioy mengaku melihat sisi berbeda dari si pembunuh sadis itu.

"Aku melihat sesuatu di matanya. Sesuatu yang memikatku. Bukan berarti aku tak tahu siapa dia, namun ada sesuatu di matanya...mungkin ekspresi ketidakberdayaan," kata Lioy, yang mantan editor media, seperti dikutip dari situs Los Angeles Times, 3 Juni 1996.

Dalam wawancara terpisah, Lioy mengaku, Ramirez adalah sosok yang lucu dan memikat.

Perempuan itu mengaku telah jatuh cinta pada Ramirez dari foto buronan yang ditayangkan polisi pada Jumat 30 Agustus 1985, malam sebelum pembunuh sadis itu ditangkap.

Lioy mengaku, meski terpisah jarak dan komunikasi yang dijalin hanya dari pesawat telepon yang dipisahkan kaca pembatas tebal, cinta di antara keduanya terus bertumbuh.

Richard Ramirez dan pasangannya Doreen Lioy (Pinterest)


Penulis biografi, Philip Carlo mengatakan, meski berstatus kriminal, ada banyak wanita yang mengunjungi Ramirez, mengiriminya surat cinta, termasuk salah satu juri kasusnya -- yang mengaku naksir meski memilih opsi hukuman mati untuk pria itu.

Namun, menurut Carlo, hanya Lioy yang merebut hati Ramirez. "Ia melihat Richard dalam sudut pandang mirip ibunya: sosok bocah laki-laki yang suka menari dan mendengarkan musik lewat radio."

Di tengah kecaman dari pihak keluarga korban, juga orangtua mempelai perempuan, keduanya menikah di balik bui pada 3 Oktober 1996.

"Demi cintaku untuk Richard, aku rela kehilangan keluarga, rumah, pekerjaan juga teman-temanku," kata Lioy.  

Meski  Lioy mengaku akan bunuh diri jika Ramirez dieksekusi mati, pasangan tersebut kemudian berpisah.

Ramirez meninggal dunia di penjara pada 2006 karena sakit.


Terpikat Penjahat Tampan

Ted Bundy adalah pria yang tampan dan karismatik. Namun, dia adalah sosok durjana yang tega menghabisi nyawa 30 perempuan pada dekade 1970-an.

Pada Februari 1980, di tengah persidangan di Florida, Bundy melamar Carole Boone -- mantan temannya yang sedang bersaksi di pengadilan.

Lamaran yang dilakukan di depan hakim itu dijawab anggukan Boone, seraya mengucap, "Ya."

Ted Bundy dan pasangannya Carole Boone (Wikipedia)

Boone, mantan pegawai Washington State Department of Enterprise Services itu rela pindah ke Florida demi tinggal dekat dengan kekasihnya yang berada di balik bui menanti hukuman mati.

Seperti dikutip dari situs Examiner, yang menggegerkan, meski tak pernah berdekatan secara fisik, Boone kemudian hamil.

Rumor yang beredar menyebut, Bundy menyuap penjaga lapas, agar bisa berhubungan seksual dengan pasangannya di belakang mesin penjual minuman otomatis di ruang kunjungan. Namun, belakangan terkuak, Boone dibuahi secara tak langsung.

Setelah Bundy dieksekusi mati di kursi listrik pada Januari 1989, Carole Boone mengubah nama dia dan putrinya, kemudian pindah. Keberadaan mereka tak terlacak.

Kabur dengan Istri Wakil Kepala Lapas

Randolph Franklin Dial menjalani hukuman mati di Tulsa, Oklahoma akibat perbuatannya membunuh seorang pelatih karate.

Pada 30 Agustus 1994, ia kabur, bersamaan dengan hilangnya Bobbi Parker, istri wakil kepala lapas.

Sebelas tahun kemudian, keduanya ditemukan di sebuah karavan di pedalaman Texas. Kala itu, Dial sedang memanggang steak. 

Randolph Franklin Dial dan Bobbi Parker (www.nydailynews.com)


Sementara, Bobbi Parker -- yang dilaporkan diculik saat Dial kabur -- ditemukan di sebuah properti di dekat karavan.

Keduanya mengelola sebuah peternakan ayam di Campti, dekat perbatasan Lousiana selama 5,5 tahun. Mereka tinggal di sebuah mobil karavan berkamar dua.

Dial mengaku telah menahan Parker -- di bawah ancaman pembunuhan -- selama lebih dari 10 tahun.

"Aku membuatnya merasa, jika ia kabur, aku akan membuatnya menyesal, khususnya terhadap keluarganya (yang dijadikan target pembalasan)," kata Dial, di depan para jurnalis di penjara Shelby County, Texas, beberapa jam setelah penangkapannya, seperti dikutip dari Washington Post 7 April 2005.

Namun, penyelidikan tetap dijalankan. Kemudian, pengadilan memutuskan Parker tidak diculik, ia bahkan dipidana karena dianggap bersalah menolong Dial kabur dari bui.

Namun, perempuan itu hanya menjalani setengah masa hukumannya. Parker akhirnya bebas dan bersatu kembali bersama suaminya, Randy.

Parker mengaku terpaksa tinggal bersama Dial dan mengalami kekerasan fisik, psikis, juga seksual.

Pengalaman itu sungguh menyiksa. "Mempermalukan, merendahkan, dan mengganggu secara mental," kata dia.

Sementara, Randy terus mendampingi sang istri dalam persidangan. Ia bersikukuh bahwa pasangannya itu adalah korban.

Dial meninggal pada 13 Juni 2007 pada usia 62 tahun. Ia divonis seumur hidup atas pembunuhan pelatih karate Kelly Dean Hogan pada 1981. Pria itu juga dinyatakan bersalah atas pelariannya pada 1994.

Namun, tak ada sangkaan dan dakwaan penculikan yang pernah dijatuhkan padanya.


Dibunuh Bos Geng Skinhead

Katrina Montgomery adalah mahasiswi Santa Monica City College. Ia hidup wajar seperti gadis seumurannya, kecuali satu hal: ia jatuh hati pada Justin Merriman, pemimpin geng skinhead --kelompok white supremacist yang punya sejarah panjang melakukan agresi dan kekerasan.

Saat Justin Merriman dipenjara, ia bertukar surat dengan Montgomery. Keduanya kemudian konon menjadi pasangan.

Pada 28 November 1992, Montgomery menghilang dari rumahnya. Gadis cantik itu baru berusia 20 tahun kala itu.

Pembunuh berdarah dingin, Justin Merriman (Amazon)


Truk miliknya, dengan noda darah di sana, ditemukan dekat area taman nasional di Sylmar. Namun, keberadaan perempuan itu tak pernah diketahui.

Ternyata, gadis itu berakhir menyedihkan. Ia menjadi korban pelecehan seksual dan dibunuh.

Atas perbuatannya itu, Justin Merriman divonis mati. Keputusan tersebut kemudian dikuatkan putusan pengadilan tinggi pada 2014.

"Kami  akan merasakan sakit seumur hidup karena kehilangan Trina," tulis orangtua korban seperti dikutip Los Angeles Times. Namun, hukuman berat yang dijatuhkan terhadap pelaku membantu mereka mengatasi rasa duka tersebut. Keadilan untuk putri mereka akhirnya didapat.

Membunuh Istri Pertama dan Kedua
 
Phillip Carl Jablonski dipenjara dalam kasus pembunuhan terhadap istrinya sendiri -- ketika ia beriklan di surat kabar. Tujuannya, untuk mencari sahabat pena.

Karena itulah, ia kemudian bertemu dengan istri keduanya Carol Spidoni. Keduanya menikah pada 1982 -- tatkala Jablonski masih menjalani masa hukumannya yang 12 tahun.

Pembunuh sadis Phillip Carl Jablonski (Wikipedia)


Ketika akhirnya pria itu dibebaskan, keduanya hidup bersama. Namun, kejahatan dalam diri Jablonski tak lantas berhenti.

Penjahat itu kembali berulah. Pada 23 April 1991, ia membunuh istri keduanya, Carol (46) dan ibu mertuanya Eva Peterson (72). Jablonski juga didakwa membunuh dua perempuan lainnya,  Fathyma Vann (38) dan  Margie Rogers (58).

Kali ini tak ada ampun. Phillip Carl Jablonski  divonis mati. Keputusan Mahkamah Agung California menguatkan hukumannya itu.


Pengacara yang Jatuh Cinta pada Penjahat

Pada 1995, Rosalie Martinez adalah seorang pembela hukum, sekaligus ibu 4 anak, dan menikahi seorang pengacara ternama.

Lalu, ia bertemu Oscar Ray Bolin, yang dikenal sebagai Bolin the Butcher yang sedang menghadapi hukuman mati. Pria itu didakwa dalam 3 kasus pembunuhan sadis.

Martinez membantu kasus Bolin dan kerap bertemu dengan terpidana itu.

Hanya dalam waktu setahun, ia menceraikan suaminya dan menikahi Bolin lewat perantaraan telepon penjara.

"Saya bersedia," ucapnya, lewat pesawat telepon dari apartemennya. Pernikahan itu disiarkan televisi nasional.

Selama 18 tahun kemudian, mereka masih jadi suami Istri. "Tak pernah terpikir dalam benakku, bahwa ia bersalah atas 3 pembunuhan tersebut," kata Martinez pada 2015 dalam program 20/20 ABC.

Rosalie Martinez menikahi Oscar Ray Bolin seorang terpidana mati kasus pembunuhan (ABC News)


Meski bisa menerima dakwaan pemerkosaan, Martinez tak terima suami barunya itu disebut 'pembunuh'.

Perempuan itu mengaku simpati dengan Bolin. "Aku merasakan kondisinya yang terisolasi, terkurung, dan kesepian," kata dia. "Itu memengaruhiku karena aku merasakan hal yang sama. Itu membuatku tak bisa bernapas."

Hingga kini, Martinez mengunjungi suaminya di penjara Florida State Prison dua kali seminggu.

Keputusannya menikahi Bolin harus dibayar mahal Martinez. Ia kehilangan hak asuh anak-anaknya, dipecat atas tuduhan berhubungan badan dengan Bolin dalam sel.

Namun, kini Rosalie Martinez mendapatkan izin sebagai penyelidik swasta dan spesialis mitigasi.

Kabur Bersama Terpidana

Pada 2005, Toby Young bekerja di penjara Kansas sebagai staf Safe Harbor Prison Dog Program.

Di rumah, ia menghadapi kesulitan dengan pernikahannya, sementara ayahnya divonis menderita kanker. Terpidana, John Manard yang menghadapi kasus pembunuhan, menaruh hati para perempuan itu dan mulai memberikannya perhatian lebih.

John Manard dan Toby Young (prisonphotography.org)

Toby pun luluh dan jatuh hati pada John. Pada 2006, ia membantu kekasihnya itu kabur dari penjara lewat kandang anjing.

Keduanya kabur selama 2 minggu sampai polisi melacak keberadaan mereka. Toby lantas dihukum 27 tahun bui, sementara Manard mendapat tambahan hukuman 10 tahun.

Setelah bebas, Manard mendapatkan gelar master di bidang marketing internet dan mendirikan LSM yang bertujuan membantu para terpidana kembali ke masyarakat. Ia pun menikah lagi.


Polisi Berjiwa Kriminal

Mikhail Popkov dijuluki 'The Werewolf'. Mantan polisi Rusia itu secara brutal membunuh setidaknya 22 perempuan dan para 2015 divonis seumur hidup.

Ia dituduh menjebak perempuan mabuk ke mobil polisi yang dikendarainya, melecehkan, lalu membunuh mereka. Mikhail baru menghentikan aksinya setelah menderita sifilis.

Mikhail Popkov, polisi Rusia yang membunuh setidaknya 22 perempuan (Siberia Times)


Meski dinyatakan bersalah, istrinya Elena Popkova masih yakin suaminya tak bersalah.

"Kami sudah menikah 28 tahun. Jika aku merasa ada yang salah, tentu saja aku akan segera menceraikannya," kata dia. Ibu dan anak Mikhail juga yakin, pria itu tak bersalah.

Cari Keuntungan Berkedok Cinta

Charles Manson adalah pemimpin kelompok "The Family", dan memimpin beberapa pembunuhan sadis, terutama aktris Sharon Tate (istri sutradara Roman Polanski), yang sedang mengandung 8,5 bulan.

Ia juga dihukum karena pembunuhan yang dikenal sebagai "kasus Tate-La Bianca", dinamai sesuai dua dari korbannya, walaupun ia tidak dituduh membunuh mereka secara pribadi.

Meski saat ini dipenjara seumur hidup di Corcoran State Prison, California dan tak mungkin bebas, Charles Manson jadi objek kekaguman kaum hawa.

Ia kerap menerima surat cinta, termasuk dari Afton Elaine Burton yang baru berusia 27 tahun.

Charles Manson dan kekasihnya, Star (MansonDirect.com)



Perempuan yang dikenal dengan julukan 'Star' itu gencar mendekati Manson, mengunjunginya di penjara, membawakan perlengkapan, berfoto dengan si terpidana, dan mengaku pada dunia bahwa mereka jatuh cinta.

Meski telah mendapatkan izin menikah sejak November 2014, Mason batal menikah dengan tunangannya.

Kabarnya, Manson akhirnya sadar, Burton hanya ingin memanfaatkan keuntungan finansial darinya -- agar kelak bisa memajangnya dalam peti mati laiknya mumi untuk dipamerkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya