Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik divonis 4 tahun penjara, terkait perkara dugaan penyelewengan Dana Operasional Menteri (DOM) dan penerimaan gratifikasi saat menjadi menteri.
Selain hukuman penjara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) era SBY itu juga dijatuhi hukuman pidana tambahan, dengan harus membayar uang pengganti Rp 5,073 miliar.
Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Rabu 10 Februari malam, atau menjadi berita terpopuler.
Sementara, 2 berita populer lainnya terkait jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, pada Rabu kemarin.
Berikut ulasan berita populer dan terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:
1. 4 Tahun untuk Jero Wacik
Advertisement
Jero Wacik divonis 4 tahun penjara. Dia dinyatakan bersalah atas perkara dugaan penyelewengan Dana Operasional Menteri (DOM), dan penerimaan gratifikasi ketika menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Menyatakan Jero Wacik secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi," ujar Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Sumpeno, Selasa 9 Februari 2016.
Selengkapnya...
2. Pilot Pesawat TNI AU Jatuh di Malang Ditemukan di Sawah
Pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang. Pilot pesawat terpental hingga ke tengah sawah.
"Sedang kami evakuasi. Sementara posisi pilot ada di tengah sawah," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong Allo, saat dikonfirmasi lewat telepon, Rabu (10/2/2015).
Selengkapnya...
3. Ini Super Tucano, Pesawat 'Bergigi' yang Jatuh di Malang
Pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat berjenis Super Tucano itu baru 1 jam terbang dari Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Seperti apa pesawat Super Tucano ini?
Data yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (10/2/2016), pesawat tempur intai-sergap serba guna buatan Embraer SA, Brasil ini datang ke Indonesia secara bertahap. Pada tahap pertama datang 4 unit pada awal September 2012. Saat mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, pesawat itu masih bernomor registrasi eksperimental tanpa slot dan pod persenjataannya.
Selengkapnya...