ICMI: Kaum LGBT Jangan Diperlakukan Seperti Binatang

ICMI, kata Jimly, harus turun tangan mengatasi masalah kelainan seksual ini. Caranya, bukan dengan menghakimi, tapi mengobati.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Feb 2016, 03:25 WIB
Secara gamblang Sosiolog Budaya Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengungkapkan penyebab semakin maraknya LGBT di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menuturkan orang-orang yang termasuk sebagai kaum lesbian, bisexual, gay, and transexual (LGBT) tidak boleh diperlakukan berbeda.

Menurut Jimly mereka adalah manusia biasa yang juga memiliki hak yang sama. Dalam ajaran Islam, kaum LGBT sudah ada sejak zaman Nabi Adam.

"LBGT itu sudah ada sejak zaman Nabi Adam, ini penyakit, harus kita obati, jangan perlakukan mereka seolah-olah bukan manusia," kata Jimly, di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

ICMI, kata Jimly, harus turun tangan mengatasi masalah kelainan seksual ini. Caranya, bukan dengan menghakimi, tapi mengobati atau memberikan edukasi.


"Kaum cendikia tidak boleh langsung bersikap yes tolak, tidak. Ini manusia, jangan diperlakukan seperti binatang, bahwa itu penyakit harus diobati," tegas Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu.

Jimly menuturkan, terdapat 5 persen kaum LGBT di Amerika dan Eropa. Di Indonesia sendiri belum diketahui jumlahnya. Namun, upaya pencegahan dini perlu dilakukan.

"Wallahu alam di Indonesia kita tidak tahu. Ini kenyataan di dunia, supaya kita sebagai cendikia muslim di Indonesia terukur. Ini tidak boleh dibiarkan, mana , jangan sampai ini makin luas pengaruhnya mempengaruhi orang sehat," tandas JimlyLBGT.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya