Liputan6.com, Houston - Sopir bus tewas seketika di dekat sebuah kampus teknik di Distrik Vellore, negara bagian Tamil Nadu di India Selatan. Diduga nyawanya melayang akibat meteroit yang jatuh dan mengenai tubuhnya.
Jika benar demikian, maka, ia adalah manusia pertama yang meninggal dunia akibat dampak benturan batu angkasa yang menyelonong ke Bumi.
Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, apapun yang bertanggung jawab menewaskan pria tersebut, asalnya bukan dari angkasa.
Baca Juga
Advertisement
"Berdasarkan penilaian awal, berdasarkan foto yang di-posting online, tidak konsisten dengan sesuatu yang jatuh dari langit. Meteorit kecil tak memicu kebakaran atau menimbulkan ledakan saat menghantam tanah," kata NASA dalam pernyataannya, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Kamis (11/2/2016).
"Untuk membentuk sebuah kawah -- seperti yang diunggah di dunia maya -- akan membutuhkan meteorit seberat setidaknya beberapa kilogram. Sementara rincian lebih lanjut mungkin akan datang dari para ilmuwan lokal, itu tak seperti datang dari langit."
Jika obyek yang ditemukan dekat mendiang terkonfirmasi sebagai meteorit -- fragmen komet atau asteroid yang jatuh ke Bumi -- kematian tersebut menjadi yang pertama disebabkan sebuah meteorit.
Sebelumnya, P. K. Senthil Kumari, kepala polisi di Distrik Vellore mengatakan, objek misterius menghantam tanah di sebuah sekolah teknik swasta pada Sabtu siang. Suara ledakan terdengar kemudian. Benda itu meninggalkan jejak berupa kawah sedalam 60 cm.
Dampak ledakan tersebut menewaskan Kamaraj (40) yang berprofesi sebagai pengemudi bus di kampus Bharathidasan Engineering College.
Pemerintah Tamil Nadu merilis pernyataan terkait insiden tersebut, mendeskripsikan bahwa kejadian tersebut terkait dengan hantaman meteorit. Uang sebesar 100 ribu rupee juga akan diberikan sebagai kompensasi kepada keluarga korban.
Pada 2013, meteor besar meledak di langit Chelyabinsk, Rusia, menimbulkan kilatan dan gelombang kejut. Serpihan batu angkasa kemudian menghujani sebagian area, menyebabkan 1.000 orang cedera namun tak sampai merenggut korban jiwa.
Korban nyawa akibat jatuhnya meteorit pernah terjadi pada 15 Oktober 1972 malam.
Kala itu, seorang buruh tani di Trujillo, Venezuela, mendengar ledakan keras. Keesokan paginya, sebuah batu besar meteorit ditemukan menimpa seekor sapi yang mati. Leher dan tulang selangka binatang malang itu hancur.