Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru honorer asal Jepara, Jawa Tengah, yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, ambruk tak sadarkan diri. Dia langsung digotong oleh sesama rekannya ke garis belakang demontrasi dan dievakuasi ke tenda posko kesehatan.
Guru tersebut bernama Hanun. Perempuan berusia 40 tahun itu merupakan guru di sekolah dasar yang menuntut pemerintah untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut teman-temannya, Hanun pingsan lantaran kelelahan. Terlebih perutnya belum diisi makanan sejak kemarin sore.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sudah habis-habisan ke sini mas, kami aja nginap di atas bus dan di depan Masjid Istiqlal. Setahu saya Hanun belum makan sejak sore kemarin," ujar seorang teman Hanun, Joko kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Saat ini Hanun tengah mendapatkan perawatan di tenda posko kesehatan. Menurut petugas kesehatan di posko, Hanun kelelahan dan butuh istirahat.
"Ini sudah yang ke empatnya mas, kalau yang kelelahan itu sudah 38 orang sampai jam ini sejak pagi," ujar dokter yang berjaga di posko kesehatan Monas, Inu Haryo Harimurti kepada Liputan6.com.
Selain Hanun, kata dia, ada 2 lainnya yang terkapar dan dibawa ke dalam tenda yang tak berdinding. Sejak kemarin sudah ada ratusan guru honorer yang terkapar. Penyebabnya rata-rata kelelahan, tidak makan, dan masuk angin.
"Mereka itu kan banyak yang menginap di bus, pelataran toko, di halaman masjid. Apalagi banyak yang enggak makan, ya wajar mereka banyak kelelahan, nyeri otot dan pingsan," jelas Inu.