Liputan6.com, Yogyakarta - Jenazah pilot pesawat latih tempur TNI AU Super Tucano 3108 Mayor Pnb Ivy Safatillah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta. Isak tangis dari keluarga mewarnai pemakaman pilot Tucano yang jatuh di Jalan Laksda Adi Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur pada Rabu 10 Februari 2016.
Dari pantauan Liputan6.com di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Kamis (11/2/2016), jenazah pilot Ivy tiba sampai di taman makam pahlawan pukul 10.05 WIB. Peti jenazahnya diangkat oleh rekan-rekannya sesama TNI Angkatan Udara.
Tembakan salvo mengiringi kepergian Ivy Safatillah. Pilot tersebut dimakamkan secara militer sekitar pukul 10.23 WIB dan dipimpin Danlanud Adi Sucipto, Imran Baidirus.
Baca Juga
Advertisement
"Kita semua merasa kehilangan. Karena gugur dalam melaksanakan tugas almarhum putra terbaik TNI AU karena punya dedikasi yang tinggi," ujar Imran di TMP Kusumanegara.
Imran mengatakan, Ivy layak dimakamkan di TMP Kusumanegara karena mendapat bintang penghargaan. Penghargaan lainnya terhadap Ivy akan disampaikan langsung pimpinan Mabes TNI AU.
"Itu akan diproses di Mabes TNI AU. Sedang dalam proses. Terkait pendidikan anak anak almarhum juga akan disampaikan pimpinan Mabes TNI AU. Dalam beberapa waktu mendatang akan ada kunjungan ke Jogja," ujar Imran.
Ivy Safatillah dimakamkan di sebelah makam Dwi Cahyadi yang juga gugur dalam atraksi di Lanud Adi Sucipto. Makam Ivy berada di sebelah barat sisi selatan Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.
Istri Ivy, Diana Putri mengikuti prosesi pemakaman suaminya. Setelah prosesi pemakaman, dia berdoa dan mencium makam suaminya didampingi ibu, anaknya, dan ayah kandung Ivy.
Mayor Pnb Ivy Safatillah meninggalkan istri bernama Diana Putri (34), dan 2 anak laki-laki, Rasya dan Aqsa. Istri Ivy saat ini juga sedang hamil 8 bulan anak ketiga.
Pesawat latih TNI AU Super Tucano jatuh di Jalan Laksda Adi Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat milik TNI AU itu jatuh Rabu 10 Februari 2016 sekitar pukul 10.15 WIB.
Pesawat tempur intai-sergap serba guna buatan Embraer SA, Brasil itu jatuh menimpa rumah warga milik Mujianto. 4 Orang dinyatakan meninggal akibat peristiwa tersebut, yaitu pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah, teknisi pesawat Super Tucano 3108 Serma Syaiful Arif Rakhman, dan 2 warga sipil Nur Kholis dan Erna.