Liputan6.com, Jakarta - Talenta dan jejak karier yang gemilang di kelas 125 cc dan 250 cc ternyata bukan modal yang cukup untuk mengecap gelar juara dunia MotoGP.
Dibutuhkan skill luar biasa dan sedikit keberuntungan untuk meraihnya. Tanpa dua hal itu, menjadi juara dunia MotoGP boleh jadi hanya sekedar mimpi.
Baca Juga
- Bocoran Negosiasi Kontrak Mourinho dan MU Terungkap
- Berkat Jurnalis Ini, Keberadaan Messi 'Kantong Keresek' Ditemukan
- Aktor Hollywood Penyebab Mourinho Dipecat Chelsea?
Advertisement
Terbukti, lima pembalap di bawah ini tak pernah sekalipun menjadi juara dunia. Padahal, catatan kemenangan di kelas sebelumnya dan di seri balapan MotoGP mereka cukup gemilang. Di antara mereka pun, ada pembalap yang sebetulnya masuk ke dalam daftar legenda MotoGP.
Melansir Visordown, berikut 5 pembalap MotoGP yang tak pernah jadi juara dunia.
Marco Melandri
Marco Melandri pernah disebut-sebut sebagai penerus Valentino Rossi. Selain karena sama-sama berasal dari Italia, talenta Melandri dalam dunia kebut motor patut diacungi jempol.
Melandri pernah jadi pemenang termuda di kelas 125 cc saat berusia 15 tahun di tahun 1998. Kiprah gemilangnya berlanjut di kelas 250cc saat keluar sebagai juara termuda sepanjang sejarah saat berusia 20 tahun pada 2002.
Sayangnya, begitu naik ke kelas MotoGP pada 2003, kiprah gemilang Melandri terhenti. Melandri hanya mencatatkan 5 kali kemenangan sepanjang tujuh tahun kariernya di kelas MotoGP. Selama tujuh tahun, Melandri tercatat pernah membela Honda Gresini dan Yamaha Tech 3.
Setelah sempat berkelana ke Superbike, Melandri kembali membalap di MotoGP pada musim lalu dengan bergabung di tim Gresini. Namun peruntungannya tidak berubah. Dia tak memenangkan satu seri pun.
Advertisement
Loris Capirossi
Loris Capirossi naik ke kelas MotoGP pada tahun 2000. Waktu itu, kelas MotoGP masih bernama kelas 500cc. Capirossi naik kelas dengan bekal 2 gelar juara dunia di kelas 125 cc dan 1 gelar juara di kelas 250cc.
Performa Capirossi di awal-awal sebetulnya cukup memuaskan. Dia menorehkan podium pertama, hanya setelah melalui enam seri di kelas MotoGP. Nama Capirossi pun dielu-elukan di Italia.
Namun performa apik itu tak berlangsung lama. Setelah bergabung dengan Ducati pada 2003, karier Capirossi meredup. Hal itu terutama setelah bergabungnya Casey Stoner ke dalam tim. Selama berkarier di Ducati, Capirossi tercatat hanya memenangkan enam seri.
Pada 2008, Capirossi hengkang ke Suzuki. Sayangnya, di sini pun karier Capirossi stagnan. Dia hanya pernah meraih podium ketiga di seri Brno Republik Ceko. Pada akhir 2011, Capirossi pun memutuskan pensiun.
Sete Gibernau
Nama Sete Gibernau pernah dikenang sebagai rival sengit Valentino Rossi di awal-awal era MotoGP. Gibernau yang tergabung di Gresini Honda bersaing dengan Rossi yang saat itu ada di tim Repsol Honda.
Puncak perseteruan keduanya terjadi di musim 2003. Rossi dan Gibernau kerap bersaing memenangkan podium. Performa Gibernau melejit setelah dia termotivasi kematian rekan setim, Daijiro Kato.
Namun meski disebut-sebut sebagai rival Rossi, Gibernau tak pernah merengkuh gelar juara dunia. Total, selama kariernya di MotoGP dari 2002 hingga 2009, Gibernau hanya pernah memenangkan 8 podium pertama.
Advertisement
Max Biaggi
Di MotoGP, nama Max Biaggi adalah seorang legenda. Kendati demikian, Biaggi ternyata tak pernah sekalipun jadi juara dunia.
Nama Biaggi telah tenar sebelum dia naik ke kelas 500cc atau MotoGP. Hal tersebut tidak terlepas dari empat titel gelar juara dunia di kelas 250 cc yang dipegangnya.
Biaggi juga terhitung pembalap dua zaman. Di era 90an, Biaggi terkenal dengan rivalitasnya dengan Mick Doohan juga Kenny Roberts Jr. Sementara itu, di era 2000an awal, Biaggi adalah rival bagi Valentino Rossi yang saat itu baru memulai kariernya di kelas 500cc.
Selama berkarier di kelas MotoGP dari 1998-2005, Biaggi mengemas 13 kali podium pertama dan 58 podium sisa. Biaggi memutuskan pensiun pada 2012, setelah sempat pindah ke Superbike pada 2007 hingga 2012.
Dani Pedrosa
Di antara empat pembalap tadi, nama Dani Pedrosa mungkin memiliki nasib paling miris. Bagaimana tidak, Pedrosa adalah salah satu pembalap papan atas di MotoGP.
Kendati begitu, ada satu ganjalan bagi Pedrosa. Ya, selama kariernya di MotoGP sejak 2006, pria asal Spanyol ini tak pernah sekalipun jadi juara dunia.
Padahal, dia sudah meraih lebih dari 100 podium yang 28 di antaranya podium pertama. Prestasi terbaik Pedrosa di MotoGP adalah 3 kali runner up.
Di musim 2015 lalu, perjalanan Pedrosa tak mulus lantaran diganggu cedera. Tak heran, masih bersama Repsol Honda di musim depan, Pedrosa ingin mendapatkan hasil yang lebih baik.
Advertisement