Liputan6.com, Jakarta - Musibah gempa bumi yang terjadi di Nepal tahun lalu menyisakan pedih yang mendalam bagi warga Bhurungchuli, Kathmandu. Salah satunya adalah Bahadur Bajagain. Bersama dengan beberapa warga yang lain, pria berusia 84 tahun ini harus rela menyaksikan harta benda serta rumahnya ludes digoncang gempa berskala 7,9 SR.
Advertisement
Namun beruntung bagi Bajagain, kerugian ini tidak harus ditanggung lama olehnya. Melansir laman hindustantimes.com, Kamis (11/2/2016), miliarder asal Nepal Binod Chaudhary setuju untuk mendonasikan sejumlah hartanya untuk membantu para korban gempa.
Miliarder berusia 60 tahun itu merupakan satu-satunya miliarder asal Nepal yang mampu masuk ke dalam daftar miliarder versi Forbes. Di bawah inisiasinya, ia membangun 1.700 tempat penampungan yang dapat digunakan para korban gempa.
Setiap tempat penampungan dibangun dari bambu dan material lokal yang bisa didapatkan dengan mudah. Satu tempat penampungan bisa bernilai US$ 750 atau Rp 10,1 juta.
Di bawah yayasan miliknya ia juga akan membangun 1.000 rumah dan 9.000 tempat penampungan tambahan bagi para korban gempa. Ia juga membangun dan memperbaiki 100 gedung sekolah yang rusak.
Gempa yang mengguncang bagian barat Nepal tersebut setidaknya merenggut nyawa 9.000 orang dan menghancurkan lebih dari 500 ribu rumah di 14 kabupaten.
Selain dikenal sebagai pebisnis ulung, miliarder ini juga dikenal sebagai seorang filantropis.
Tidak lama setelah gempa tersebut mengguncang kampung halamannya, Chaudhary langsung berinisiasi untuk membantu meringankan beban korban gempa.
Binod Chaudhary merupakan bos dari perusahaan Chaudhary group yang meraup keuntungan di berbagai sektor seperti energi, pendidikan serta properti. Pada tahun 2015, ditaksir kekayaan miliarder ini mencapai US$ 1,41 miliar. (vna/nrm)