Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi di Indonesia 9 Maret mendatang. Fenomena ini hanya bisa dilihat di wilayah Tanah Air.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (12/2/2016), Gerhana Matahari Total adalah fenomena alam, di mana kedudukan matahari, Bulan dan Bumi berada di satu garis lurus.
Efeknya, sebagian permukaan Bumi akan terkena bayangan gelap Bulan. Akibatnya wilayah yang terkena bayangan gelap Bulan tidak tampak Matahari.
Fenomena alam yang sangat jarang terjadi ini akan berlangsung di Indonesia. Diprediksi, GMT akan melintasi 11 provinsi yaitu, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, hanya 7 kota yang akan dilalui Gerhana Matahari Total, yaitu Mukomuko, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate.
Untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total, harus berhati-hati. Apabila melihat langsung ke arah Matahari dalam proses terjadinya gerhana, bisa menyebabkan kerusakan mata.
Karena itu bila ingin melihat proses terjadinya gerhana, harus menggunakan kacamata yang telah dilengkapi filter khusus.
Tetapi saat Gerhana Matahari Total sudah terjadi, justru aman untuk dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Fenomena Gerhana Matahari Total butuh waktu 350 tahun untuk kembali terjadi di tempat yang sama. Di Indonesia sendiri pernah terjadi 1 Juni 1983, 18 Maret 1988, dan 24 Oktober 1995.
