Liputan6.com, Jakarta - Bagi sejumlah wisatawan yang sudah mengunjungi banyak tempat, pengalaman keliling dunia tak selamanya manis.
Tak jarang kunjungan mereka ke tempat-tempat ternama dunia menjadi pengalaman yang pahit atau mengecewakan. Terkadang, sebuah lokasi sudah berada dalam bayangan mereka sedemikian rupa menakjubkan, namun pada kenyataannya tidak sesuai harapan.
Advertisement
Seringkali saat melakukan perjalanan, para pelancong justru terjebak dalam tempat yang ramai dengan turis, atau tempat-tempat yang memberikan perasaan tidak aman.
Dalam sesi tanya-jawab melalui situs Quora, terhadap pertanyaan, "pernahkah Anda melakukan perjalanan ke suatu tempat yang membuat Anda tidak berkesan?"
Lima orang pun berbagi pengalaman mengenai perjalanan mereka yang dianggapnya mengecewakan.
Dikutip News.com.au, inilah kisah-kisah perjalanan yang membuat para wisatawan kecewa!
Sao Paulo
Sao Paulo, Brasil
Sable de Oliveira, perencana dan perancangan bandar udara pergi ke Sao Paulo, berharap menemukan pusat kota Brasil sebagai tempat yang memiliki banyak kegiatan turis, jalan-jalan yang indah dan aneka ragam budaya.
"Apa yang saya malah temukan?" tulis Oliveira.
"Mungkin pemukiman terbesar yang pernah saya kunjungi tanpa pusat kota yang jelas. Tak ada tempat untuk turis, bahaya mengintai dari semua sisi, tak lepas dari kemiskinan dan korupsi serta seorang pria yang berbaring di pinggir jalan dengan luka bacok menunggu ajal... Saya ketakutan."
"Sejak dari situ, saya hanya mengunjungi Rio de Janeiro, yang menurutku mirip dengan foto-foto dalam kartu pos, dan Porto Alegre kampung halaman suami."
"Porto Alegre tak jauh beda dengan Sao Paulo. Namun sejak itu saya tak berharap banyak. Bagaimana saya bisa salah? Sepertinya saya belum siap untuk melihat 'Brasil yang sesungguhnya'."
Advertisement
Menara Pisa dan Kuda Troya
Menara miring Pisa, Italia dan Kuda Troya, Turki
Sementara itu Candace Dempsey, penulis dan traveler mengungkapkan kekecewaannya terhadap dua tempat, Menara Pisa dan Kuda Troya.
"Kau melihat Menara Miring Pisa, dan berpikir, menara itu kecil sekali," tulisnya.
Dempsey berseloroh, "istana pasir yang saya buat juga seringkali terlihat miring dan itu karena alasan yang sama, fondasi buruk."
Mengenai kuda Troya di Turki, ia menuliskan, "ya, itu hanya imajinasi, bukan sungguhan. Kami tak menyangka bentuknya jelek, tak misterius atau seakan siap untuk perang. Kami menghabiskan cukup lama waktu di sana, seharusnya kita menginap saja di Istanbul yang menakjubkan atau berjalan ke daerah teluk Barat Daya yang indah."
Piramida Giza
Piramida Giza, Mesir
Siapa sangka, ternyata piramida ikonik ini juga jadi 'sasaran' kekecewaan turis.
Stephen Chollett, sutradara, entrepreneur dan penulis, mengungkapkan. "Foto-foto menunjukkan Piramida Giza sebagai tengara besar dan indah sepanjang dataran Giza.
Kenyataannya, piramida dikelilingi kota, sampah dimana-mana, bus pariwisata disekeliling, penjual suvenir murahan, dan ada pertunjukan cahaya dan musik semalaman yang menyebalkan."
"Padahal, keluar kota terdekat, Anda bisa mengunjungi pemandangan indah seperti Piramida Merah, Piramida Bengkok, dan berbagai bukti sejarah terpencil lainnya," lanjutnya.
Advertisement
Mui Ne dan Halong Bay
Mui Ne dan Halong Bay, Vietnam
Mengenai perjalanannya ke Asia Tenggara, wisatawan Michelle Rego menyebutkan dua tempat yang menurutnya mengecewakan.
Pertama, tempat itu adalah pantai Mui Ne, Vietnam.
"Ini merupakan kota pantai di Vietnam Selatan yang kami kunjungi seharian penuh ketika melakukan perjalanan menuju Utara. Kota itu penuh dengan turis Rusia."
Rego menuturkan, makanan yang dijajakan hanya dituju kepada turis Rusia. Terlalu mahal, dan sama sekali tidak memiliki kekhasan Vietnam.
"Tempat ini seharusnya memiliki pantai yang cantik, namun secara keseluruhan, pantainya jelek dan terlalu berangin," tambahnya.
Tempat kedua adalah Halong Bay, Vietnam.
"Orang-orang sering mengatakan untuk mengunjungi Halong Bay. Tapi, seharunsnya saya melewatkan lokasi itu. Tempat itu terlalu ramai dengan pelancong, dan waktu yang dibutuhkan untuk menemukan agensi pariwisata terkemuka sungguh gila."
Ia menuturkan, begitu sudah naik kapal, ia menemukan pemandangan yang indah, namun diganggu oleh suasana.
"Setelah naik kapal pelayaran, pemandangannya memang indah. Namun saya merasa perjalanannya seperti modus penipuan. Pelayaran itu mencoba mengganggu setiap waktu dengan acara karaoke, memancing cumi-cumi, kelas membuat lumpia, dan lain-lain. Itu sangat tidak membuat saya bisa bersantai!"
China
Berbagai tempat di China
Stephen Yan berkunjung ke China, dan tak puas dengan perjalanannya.
"Saya sudah mengunjungi sejumlah kota di China, semuanya menakjubkan. Namun saat libur nasional China, semua menjadi bencana.
Apakah layak dikunjungi ketika itu? Bun di Shanghai, Tembok Raksasa di Beijing, Danau Barat di Hangzhou, mausoleum Dr. Sun Yat-sen di Nanjing, lapangan Tiananmen di Beijing, Pulau Gulangyu di Xiamen.
Advertisement