Liputan6.com, Seoul - Smartwatch dengan sistem operasi Android Wear biasanya tampil dalam bodi tebal dan berat karena disokong prosesor besar.
Namun kali ini, perusahaan produsen chipset terkemuka Qualcomm, berencana sedang mengembangkan prosesor terbaru yang akan membuat bodi Android Wear lebih tipis 30 persen ketimbang smartwatch Android yang dijual di pasaran saat ini.
Seperti dilansir Techno Buffalo, Jumat (12/2/2016), chipset yang diberi nama "Snapdragon Wear 2100" ini memiliki berbagai fitur yang telah ditingkatkan.
Baca Juga
Advertisement
Satu di antaranya menghadirkan ketahanan baterai lebih lama, yang mana hanya akan menggunakan kapasitas 25 persen dari prosesor Snapdragon 400.
Pihak Qualcomm mengatakan Snapdragon Wear 2100 akan hadir dalam dua varian. Varian tersebut merupakan seri tethered dengan mengandalkan koneksi Bluetooth atau Wi-Fi, serta varian chip LTE yang bisa terkoneksi langsung dengan jaringan internet.
"Snapdragon Wear 2100 juga dirancang untuk smartwatch sports yang biasanya terhubung dengan smart headset dan eyewear."
Tak hanya fokus mengembangkan Snapdragon Wear 2100, pihak Quallcomm melanjutkan mereka juga telah bekerjasama dengan beberapa vendor smartwatch untuk mengemas chipset teranyarnya ini. Salah satunya adalah LG yang diketahui akan merilis smartwatch berbodi tipis di pertengahan tahun 2016.
"Kami sangat senang Qualcomm bisa menciptakan chipset canggih untuk perangkat masa depan seperti smartwatch. Ke depannya, kami akan berkolaborasi lebih banyak dengan Qualcomm untuk menghadirkan smartwatch cantik dengan prosesor Snapdragon Wear 2100," kata Wearable Chief LG, David Yoon.
(Jek/Cas)